Suara.com - Konsorsium 'Juara Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi di Indonesia' mengadakan Koferensi Internasional Pertama mengenai Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi di Indonesia (ICIFPRH) yang akan digelar di Hotel Sahid Jaya, Yogyakarta, dari Senin (30/9/2019) hingga Rabu (2/10/2019).
Anggota konsorsium terdiri dari berbagai lembaga, baik internasional maupun nasional. Seperti UNFPA, Rutgers Indonesia, hingga Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI).
Konferensi yang bertujuan sebagai wadah diskusi tingkat nasional maupun internasional tentang program keluarga berencana dan kesehatan reproduksi ini juga mengundang DKT Indonesia.
DKT Indonesia merupakan organisasi nirlaba yang telah berkontribusi menyumbang berbagai kontrasepsi di Indonesia hingga sebesar 20,4% dari sektor swasta.
Organisasi ini menawarkan berbagai pilihan metode kontrasepsi modern, mulai dari IUD, implan, pil KB hingga pil kontrasepsi darurat, yaitu postpil Andalan.
Dalam laman DKT, kontrasepsi darurat merupakan metode kontrasepsi satu kali setelah berhubungan seksual tanpa pengaman.
Dari sekian banyak produk yang dipasarkan DKT Indonesia, postpil masih sangat jarang dipakai oleh konsumen.
"Paling rendah penjualannya, masalahnya memang enggak terlalu tinggi. Masih sangat kecil. Ada peningkatan tetapi sedikit," tutur Aditya Anugrah Putra, Head of Strategy Planning DKT Indonesia.
Menurut Ade Maharani, Head of Marketing DKT Indonesia, rendahnya penjualan ini berhubungan dengan stigma buruk di masyarakat tentang postpil itu sendiri.
Baca Juga: Pentingnya Kontrasepsi Kondom demi Lindungi Kesehatan Reproduksi
"Sebenarnya pengetahuannya, dari dulu orang selalu melihat postpil adalah pil aborsi. Kita lebih ke arah edukasinya sih, dan itu enggak gampang," jawab Ade, saat ditemui Suara.com di sahid Hotel Yogyakarta, Senin (30/9/2019).
Ade menambahkan, padahal kontrasepsi darurat ini sebenarnya tidak hanya dapat digunakan oleh korban pemerkosaan saja.
"Bukan hanya untuk korban perkosaan saja, tapi memang pasangan yang sudah menikah pun, kadang kan kita suka unplanned sex atau segala macam dapat terjadi," sambungnya.
Menurut Ade, hingga kini DKT Indonesia masih menemui banyak hambatan dalam hal kontrasepsi darurat. Mulai dari stigma di masyarakat, pendistribusian yang tidak boleh sembarangan, hingga pengetahuan farmasi.
Berita Terkait
-
Viral Perkara Vasektomi, Dedi Mulyadi Cerita Soal KB dan Keluarga Miskin Punya 24 Anak
-
Kontrasepsi Jadi Beban Tunggal Perempuan, Ketimpangan Peran KB di Keluarga
-
MUI Fatwakan Vasektomi Haram, Bagaimana Hukum KB untuk Perempuan dalam Islam?
-
KB Jadi Syarat Bantuan Pemerintah? Usulan Kontroversial Gubernur Jabar Dikaji Mensos!
-
Lisa Mariana Ngaku Cuma Hubungan Intim dengan Ridwan Kamil, Tapi Bukan Berarti Masih Perawan
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak