Suara.com - Kanker Payudara Ternyata Lebih Ganas Jika Terjadi pada Lelaki
Menyambut bulan kesadaran kanker payudara yang diperingati setiap Oktober, tentu menjadi sebuah momen untuk meningkatkan kesadaran masyakarakat pentingnya kesadaran dan deteksi dini kanker payudara.
Diagnosis dini penting dalam perawatan dan pengobatan kanker payudara. Selain itu, beberapa kebiasaan gaya hidup dipercaya bisa mencegah penyakit ini.
Bicara kanker payudara, Medical Oncologist Aru W Sudoyo, MD, PhD, FINASIM, FACP, menjelaskan bahwa kanker payudara pada lelaki ternyata lebih ganas dan lebih berbahaya.
"Kanker payudara pada lelaki itu lebih ganas ya, lebih susah diobati, karena jenisnya itu lain dengan kanker payudara pada perempuan. Jadi bukan kanker payudara pada perempuan yang terjadi pada lelaki. Hanya letaknya saja yang memang di payudara. Dia itu tumbuh di dalam otot," ujarnya dalam acara Media Workshop Patient Journey in Oncology Total Solution yang diselenggarakan PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) dengan Yayasan Kanker Indonesia (YKI), di Bogor, Selasa (10/8/2019).
Prof Aru W Sudoyo menjelaskan ada berbagai jenis perawatan kanker payudara pada lelaki.
"Ada pembedahan, kemoterapi, ada terapi hormon. Lalu tidak ada langkah tertentu yang bersifat menghambat dan melambatkan kanker, lokasi terjadinya kanker juga penting, ada yang bisa menyebar atau tidak. Tapi yang jelas semua perawatan masing-masing orang itu berbeda," ujarnya.
Prof Aru juga menyebut kini ada 2 metode kekinian dalam penanganan kanker.
"Sekarang ada personalize medicine. Jadi setiap orang beda penangannya, dan kedua pengobatan yang dibidik seperti sniper, tapi cara ini juga punya kelemahan yakni obat mahal dan bisa meleset. Untuk Imunoterapi sendiri itu adalah pengobatan yang masih baru, tapi itu tetap hanya untuk mendampingi obat yang baku. Imuniterapi itu sering dipakai di kanker paru," pungkas Prof Aru dalam sesi diskusi.
Baca Juga: Stella McCartney dan Adidas Bikin Bra Khusus Pasca Operasi Kanker Payudara
Dalam diskusi kedua, Ahmad Utomo, PhD (KSLGen) memastikan jika perempuan tidak punya anak di usia 35 tahun, dan tidak menyusi, itu meningkatkan risiko kena kanker payudara.
"Penyebab kanker itu adalah mutasi genetik. Rusaknya darimana, ada faktor luar dan dari dalam, bicara kanker payudara, sebut saja radikal bebas itu terpapar di payudara, nah pada umur 30 tahun itu selnya sudah termutasi, ketika hamil, rangsangan sel menjadi banyak, yang diperbanyak tak hanya sel sehat tapi sel yang termutasi tadi. Nah, menyusui itu menjadi detoks alami untuk infolusi, Infolusi itu adalah pengecilan kembali, karena ada pembershian masal sel yang mati. Jika perempuan sejak menstruasi pertama sampai 35 tahun menunda hamil, akhirnya gen yang termutasi dalam payudara tetap hidup dan sel-sel itu menjadi berubah menjadi sel ganas yang menjadi kanker payudara," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
- 
            
              Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
Terkini
- 
            
              Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
- 
            
              Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat
- 
            
              Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan
- 
            
              Dukung Ibu Bekerja, Layanan Pengasuhan Modern Hadir dengan Sentuhan Teknologi
- 
            
              Mengenalkan Logika Sejak Dini: Saat Anak Belajar Cara Berpikir ala Komputer
- 
            
              Cuaca Panas Ekstrem Melanda, Begini Cara Aman Jaga Tubuh Tetap Terhidrasi
- 
            
              Stop Cemas Anak Nonton Gadget! Tayangan Ini Hadir Jadi Jembatan Nilai Positif di Era Digital
- 
            
              Rahasia Seragam Medis Masa Depan Terungkap: Kolaborasi yang Mengubah Industri Tekstil Kesehatan!
- 
            
              Melihat dengan Gaya, Ini Cara Baru Menikmati Penglihatan yang Sehat
- 
            
              Banyak Perempuan Takut Skrining Kanker Payudara, Cek Kesehatan Gratis Nggak Ngaruh?