Suara.com - Para peneliti di seluruh dunia sedang berusaha keras menemukan cara untuk mengatasi krisis bakteri yang resisten terhadap antibiotik atau superbugs.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut suberbugs atau bakteri yang resisten terhadap antibiotik sudah menjadi ancaman kesehatan masyarakat secara global.
Beberapa ahli memperkirakan superbugs akan menyebabkan lebih banyak kematian daripada kanker pada 2050, kecuali para ilmuwan dapat menemukan cara untuk melawan ancaman tersebut.
Contohnya saja, sekitar 24 hingga 79% populasi dunia sudah terinfeksi bakteri Helicobacter pylori (H. pylori). Menurut Medical News Today, bakteri ini adalah salah satu dari banyaknya jenis bakteri yang resisten terhadap antibiotik, .
Bakteri H. pylori merupakan bakteri yang hidup di lapisan lendir pada saluran pencernaan manusia. Parahnya, bakteri ini dapat menyebabkan kanker pada organ saluran pencernaan.
Namun, para ilmuwan dari Inggris dan Jerman mungkin telah menemukan cara inovatif untuk menghentikan infeksi H. pylori tanpa menggunakan antibiotik.
Mereka menggunakan kapsul kecil yang diisi bahan alami, terutama curcumin atau bahan aktif dalam kunyit, untuk menghentikan infeksi.
Beberapa penelitian menunjukkan curcumin memiliki kualitas anti-inflamasi dan antioksidan.
"Kapsul kecil yang terbuat dari bahan-bahan alami dapat menawarkan cara baru untuk mencegah patogen 'superbugs' yang menyebar secara global," kata Francisco Goycoolea dari School of Food Science and Nutrition di Leeds di Inggris.
Baca Juga: Bahaya Kawat Gigi Palsu, Rentan Infeksi Bakteri hingga Tertular HIV
"Penelitian yang dipublikasikan di ACS Applied Bio Materials ini mungkin menunjukkan cara baru menuju penargetan obat yang dikendalikan terhadap H. pylori," tambah rekan penulis Andreas Hensel dari Institut Biologi Farmasi dan Fitokimia di Universitas Münster.
Tim peneliti berharap para ilmuwan akan menggunakan kapsul kecil ini untuk membantu menghilangkan H. pylori dan mengurangi strain resisten antibiotik.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi