Suara.com - Kabar Gembira, Ilmuwan Selangkah Lagi Temukan Vaksin Pencegah Tuberkulosis
Peneliti yang berasal dari berbagai belahan dunia berkumpul di India dan mengklaim selangkah lagi menemukan vaksin untuk menangkal penyakit tuberkulosis atau TB.
Tuberkulosis atau TB merupakan penyakit sangat menular yang disebabkan oleh bakteri. Hingga saat ini, baru ada vaksin BCG untuk mencegah TB, hanya saja kemampuan vaksin suntik tersebut dianggap tidak terlalu efektif.
Tim peneliti mengungkapkan vaksin terdiri dari protein bakteri yang memicu respons kekebalan tubuh. Hal tersebut mereka sampaikan selama pertemuan puncak global tentang kesehatan paru-paru di kota Hyderabad, India selatan, Selasa (29/10) kemarin.
"Apa yang benar-benar luar biasa adalah bahwa vaksi efektif pada orang dewasa yang sudah terinfeksi Mycobacterium tuberculosis yang merupakan agen penyebab TB. Karena banyak orang yang terinfeksi Mycobacterium tuberculosis tidak positif terserang TB, kami percaya bahwa ini memberikan beberapa tingkat perlindungan. Sebagai hasilnya sangat menarik bahwa sebuah vaksin telah terbukti meningkatkan kekebalan alami," kata David Lewinsohn, seorang ahli TB kepada BBC.
Vaksin sendiri telah melalui fase kritis dari uji klinis dan telah diuji pada lebih dari 3.500 orang dewasa di daerah endemik TB seperti Afrika Selatan, Kenya dan Zambia.
"Sangat mungkin bahwa vaksin perlu diuji dalam populasi tambahan, dan mungkin uji coba yang lebih besar sebelum dilisensikan. Dengan asumsi data bertahan dalam uji coba yang tersisa, yang tampaknya mungkin, vaksin ini memiliki potensi untuk merevolusi pengobatan TB," tambahnya.
Dr Lewinsohn memperkirakan jika semuanya berjalan dengan baik, vaksin akan mulai didistribusikan paling lama sekitar tahun 2028 nanti.
Pada tahun 2018 lalu, WHO mencatat sekitar 10 juta orang di dunia jatuh sakit karena TB.
Baca Juga: BJ Habibie Pernah Idap TBC Tulang, Apa Hubungannya dengan Penyakit Jantung?
Bahkan hampir seperempat populasi dunia menderita infeksi TB laten. Ini artinya mereka membawa bakteri TB dalam bentuk tidak aktif, tidak mengalami sakit dan tidak menularkan penyakit tersebut kepada orang lain. Orang dengan TB laten memiliki risiko 5 hingga 10 persen mengembangkan TB aktif.
Sementara itu, TB yang resistan terhadap multi obat atau TB-MDR terus menjadi ancaman kesehatan masyarakat dunia. TB yang resistan terhadap obat lebih sulit dan lebih mahal untuk didiagnosis dan diobati.
Delapan negara dengan kasus TB tertinggi di dunia adalah India (27 persen), Cina (9 persen), Indonesia (8 persen), Filipina (6 persen), Pakistan (6 persen), Nigeria (4 persen), Bangladesh (4 persen) dan Afrika Selatan (3 persen).
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif