Suara.com - Belum lama ini diberitakan jika 2 orang di China didiagnosis dengan wabah pneumonia. Hal tersebut memicu kekhawatiran wabah penyakit yang sangat menular dan mematikan di kalangan warga China.
Pejabat pemerintah mengatakan bahwa kedua kasus tersebut berasal dari Mongolia Dalam, dan mereka sekarang sedang dirawat di sebuah rumah sakit di Distrik Chaoyang di Beijing, seperti yang dilaporkan CNN.
Warga China khawatir bahwa kasus tersebut dapat memacu penyebaran wabah, seperti yang terjadi pada abad ke-14, dikenal sebagai Kematian Hitam.
Namun, Chinese Center for Disease Control and Prevention (China CDC) mengatakan pada hari Rabu (13/11/2019) bahwa ada "risiko yang sangat rendah" dari hal itu terjadi lagi.
China CDC mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka memindahkan kedua pasien ke karantina dan mengobati siapa saja yang mungkin terinfeksi.
Selain itu mereka meluncurkan penyelidikan untuk menemukan orang lain yang mungkin terkena wabah tersebut.
Wabah pneumonia adalah salah satu yang paling mematikan, termasuk wabah pes dan septikemia. Wabah pes adalah yang paling umum dan biasanya ada sekitar selusin kasus di AS setiap tahunnya.
Tetapi wabah pneumonik “hampir selalu berakibat fatal jika tidak diobati,” kata CDC AS , dan terjadi ketika bakteri wabah masuk ke paru-paru. Ini ditularkan dari orang ke orang melalui udara, atau dari binatang seperti tikus, dan mereka yang terinfeksi mengalami demam tinggi, kesulitan bernapas dan batuk lendir berdarah.
Maka dari itu, penting untuk merawat pasien wabah sejak dini dengan serangkaian antibiotik.
Baca Juga: Wabah Pes di Madagaskar Tewaskan 40 Orang
Sebelumnya di awal tahun 2019, terdapat kasus serupa di mana pasangan Mongolia meninggal karena wabah pes setelah makan daging marmut mentah. Kasus tersebut menyebabkan karantina enam bulan di daerah itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?