Suara.com - Kacamata Ion Ramai Dijual Online, Benarkah Bisa Atasi Mata Minus?
Kacamata ion menjadi fenomena baru di dunia medis. Bahkan beberapa platform belanja online secara terang-terangan menjual kacamata yang diklaim dapat menyembuhkan mata minus tersebut.
Kacamata itu disebut bekerja dengan cara mengeluarkan gelombang ion dan sinar infra merah gelombang jauh yang bermanfaat bagi kesehatan mata. Penggunanya hanya diminta menggunakan kacamata tersebut selama delapan jam sehari, maka kondisi medis seperti kelainan refraksi (mata minus atau plus), silinder, mata kering, buta warna, diabetik retinopati, glaukoma, hingga katarak dapat teratasi.
Lalu, apakah benar ion pada kacamata dapat menyembuhkan masalah mata seperti klaim di atas?
Menurut dr. Gitalisa Andayani, Sp.M(K), penyakit mata seperti katarak terjadi pada anatomi mata sedangkan untuk buta warna adalah penyakit kongenital (bawaan lahir), sehingga penggunaan kacamata ion tidak bisa memberikan kesembuhan.
Selain itu Gitalisa juga menyebutkan bahwa kacamata ion belum terbukti secara medis sehingga belum dapat dipercaya. Ia menghimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya dan menyarankan publik yang memiliki masalah mata untuk melakukan pemeriksaan ke dokter mata.
"Sedangkan untuk miopi atau hipermetropi harus diperiksa di optic dan diberi alat bantu penglihatan seperti kacamata," tambah Gitalisa.
Chairman of Optik Tunggal, Alexander F. Kurniawan juga menyayangkan maraknya misinformasi di masyarakat.
Apalagi menurutnya, masalah katarak, glaukoma, diabetik retinopati hanya dapat diobati melalui tindakan medis dan obat-obatan, sementara kelainan mata seperti minus atau plus, dapat diatasi dengan penggunaan kacamata, soft lens atau ortho-K maupun tindakan lasik.
Baca Juga: Intens Main Ponsel Padahal Punya Mata Minus, Mata Remaja Ini Rusak Parah
"Optik Tunggal memiliki alat pengecekan berteknologi tinggi yang bisa melakukan pengecekan mata secara akurat untuk kelainan rekfraksi pada mata maupun indikasi seperti dry eyes, glukoma, katarak dan keluhan mata lainnya secara gratis," kata Alexander.
Ke depan, Alexander dan Gitalisa masyarakat lebih peka dan aktif menanyakan masalah kesehatan mata langsung ke dokter atau optik terpercaya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
Terkini
-
Lawan Kanker: Tenaga Biomedis RI Digenjot Kuasai Teknologi Pencitraan Medis!
-
Lebih dari Sekadar Lari: Half Marathon dengan Pemandangan Ikonik Jakarta
-
Cuaca Panas Bikin Kulit Gatal dan Ruam Merah? Itu Tanda Alergi, Ini Obat yang Tepat
-
Peer Parenting: Rahasia Ibu Modern Membangun Generasi Luar Biasa
-
Rahmad Setiabudi Jadi Pelari Indonesia Tercepat di Chicago Marathon 2025
-
Kenapa Anak Muda Sekarang Banyak Terserang Vertigo? Ini Kata Dokter
-
Tips Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Menstruasi untuk Remaja Sehat dan Percaya Diri
-
Lagi Stres Kok Jadi Makan Berlebihan? Ini Penjelasan Psikolog Klinis
-
Otak Ternyata Bisa Meniru Emosi Orang, Hati-hati Anxiety Bisa Menular
-
National Hospital Surabaya Buktikan Masa Depan Medis Ada di Tangan AI!