Suara.com - Belakangan bubuk tawas menjadi perbincangan setelah seorang WNI diamankan kepolisian Singapura karena membawa bedak tawas yang disangka narkoba.
Tawas adalah kristal garam transparan yang larut dalam air dan banyak digunakan sebagai deodoran. Tawas ini sudah lama digunakan sebagai pengobatan tradisional yang memberikan sejumlah masalah kesehatan, termasuk untuk menyembuhkan luka.
Melansir dari Medical Health Guide, tawas adalah alumunium kalium sulfat terhidrasi secara kimia yang larut dalam air dan bereaksi dengan asam. Tawas memiliki rumus kimia KAl (SO4) 2 · 12H2O. Ini tidak beracun, memiliki rasa asam agak manis.
Ada beberapa jenis Tawas di pasaran seperti tawas kalium, tawas soda, tawas amonium dan tawas aluminium, tetapi yang lebih umum adalah tawas kalium.
Penggunaan bedak tawas termasuk cara alami yang alam untuk mengendalikan bau badan atau deodoran. Karena, tawas bersifat hipoalergenik, mudah dicuci, bukan antiperspiran sehingga tidak menyumbat pori-pori kulit.
Tawas juga bekerja dengan menghilangkan bakteri penyebab bau sehingga tubuh tidak akan mencium bau menyengat ketika berkeringat.
Meski begitu, bukan berati bedak tawas tidak memberikan efek samping ketika digunakan sebagai deodoran dan lainnya. Melansir dari WebMD efek samping penggunaan tawas yang paling umum adalah sensasi menyengat pada kulit.
Selain itu, tawas juga bisa memberikan efek samping seperti kulit kering, iritasi kulit, bisul kulit, rasa terbakar, pernapasan bermasalah, gatal-gatal hingga pembengkakan tenggorokan. Namun, efek samping dari tawas tersebut tergolong jarang terjadi.
Baca Juga: Viral WNI Bawa Bubuk Tawas Dikira Narkoba, Padahal Ini Manfaatnya
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental