Suara.com - Canggih, Teknologi Medis Ini Bisa Periksa Kehamilan dari Jarak Jauh
Saat ini Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan stunting menjadi perhatian utama pemerintah Indonesia. Hal ini sangat berkaitan erat dengan kualitas sumber daya manusia yang merupakan salah satu kunci kesuksesan suatu negara.
Berdasarkan data terakhir, jumlah AKI di Indonesia adalah sebesar 305 jiwa per 100.000 ibu, sedangkan AKB sebesar 24 jiwa per 1.000 bayi. Adapun angka stunting di Indonesia sebesar 30,8 persen. Angka ini masih jauh dari batas maksimal stunting yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia sebesar 20 persen.
Dari data di atas dr. Ari Waluyo, Sp.OG., menjelaskan tentang hal penting yang perlu menjadi perhatian untuk menekan angka AKI, AKB, dan stunting melakui pemenuhan nutrisi selama 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Maka diperlukan pemeriksaan kehamilan oleh tenaga kesehatan terlatih yang dilengkapi dengan fasilitas kesehatan mumpuni, serta distribusi layanan kesehatan yang menjangkau hingga pelosok Tanah Air.
Sayangnya, fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan yang ada di Indonesia belum bisa memenuhi kebutuhan hingga ke pelosok daerah. Jarak fasilitas kesehatan jauh, tenaga kerja kurang, dan masih banyak masalah lainnya yang membuat kesehatan ibu hamil tidak diperhatikan secara optimal.
Sebagai solusi cepat untuk menjawab masalah di atas. Maka peran teknologi amatlah penting agar bisa memenuhi kebutuhan kesehatan ibu hamil. Dokter Ari Waluyo pun mengenalkan teklogi maternal TeleCTG.
"TeleCTG ialah layanan kesehatan jarak jauh, yang diciptakan, diproduksi dan dijalankan seluruhnya oleh putra-putri Indonesia terbaik di bidangnya. Melalui layanan aplikasi kesehatan maternal ini, para bidan terbantu dalam mendeteksi faktor risiko ibu hamil, serta melakukan intervensi tepat sasaran sehingga dapat dikelola dengan baik," ujar dokter Ari Waluyo yang juga Co-Founder & Chief Executive Officer Sehati Group saat ditemui Suara.com, Senin (16/12/2019) di kawasan Jakarta Selatan.
TeleCTG merupakan layanan kesehatan maternal jarak jauh terpadu, berbasis inovasi dan teknologi tepat guna, yang secara sinergis memberikan informasi lengkap dan real time mengenai kehamilan kepada para penggunanya. Solusi Sehati TeleCTG terdiri dari aplikasi Ibu Sehati, Bidan Sehati, TeleCTG Sehati, Dashboard Sehati, dan Pusat Konsultasi yang dapat digunakan oleh ibu hamil, bidan, dokter kandungan, maupun pemerintah pusat dan daerah dalam membuat keputusan, kebijakan, dan proyeksi lebih jelas.
Baca Juga: Soal Kehamilan, Siti Badriah Santai dan Tak Mau Lakukan Program
"TeleCTG berasal dari kata CTG, Cardio Topografy. Cardio itu jantung, Topografy itu kontraksi. Jadi CTG adalah alat yang mengubungkan kontraksi degan denyut jantung bayi juga kondisi si bayi secara konfensional. Nah, TeleCTG ini bekerja dengan platform asimilasi. Di Indonesia yang memiliki mandat untuk memeriksa hasil CTG hanyalah dokter kandungan, bidan belum bisa. Masalahnya, tidak semua dokter kandungan tidak ada di semua daerah," sambungnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, melalui TeleCTG hasil pemeriksaan bisa dikirim ke pusat utuk dibaca oleh dokter. Semua kondisi data kehamilan bisa disimpan dan bahkan ibu hamil bisa langsung berkonsultasi dengan dokter dengan didampingi bidan.
"Dengan alat ini kontrol kehamilan bisa dilakukan melalui jarak jauh. Ibu hamil yang tinggal di pelosok tidak perlu menempuh jarak jauh untuk menemui dokter yang jadwal praktiknya juga terbatas," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis