Suara.com - Diare pada anak adalah salah satu penyakit yang sangat mengkhawatirkan, terlebih jika terjadi pada anak usia 2 tahun. Hal ini karena diare membuat nutrisi tidak bisa diserap secara maksimal.
Salah satu hal yang cukup melegakan, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), terjadi penurunan angka prevalensi diare pada 2018 dari 12,3 persen menjadi 4,5 persen di tahun 2019. Angka penurunan ini dianggap cukup signifikan.
Tapi, ada beberapa hal yang masih menjadi kendala. Salah satunya tingkat kepatuhan minum obat diare, seperti zinc untuk anak-anak.
"Zinc sebagai tatalaksana obat diare. Saat diare berhenti, dia tidak minum obat lagi. Padahal tatalaksana diare, selain berikan oralit, harus diberikan zinc, harus diminum 10 hari. Karena diare cuma 2 sampai 3 hari, minum obatnya berhenti," ungkap dr. Kirana Pritasari, MQIH, Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI, di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (14/1/2020).
Perilaku inilah yang disayangkan. Karena menurut Kirana, saat tingkat kepatuhan minum obat berhasil terpenuhi, maka daya tahan tubuh anak semakin kuat dan lebih baik di kemudian hari.
"Kalau sampai 10 hari untuk balita, maka daya tahan tubuhnya lebih baik, di hari berikutnya jadi kuat, ini yang secara khusus dinilai kepatuhan minum obat zat gizi mikro," jelas Kirana.
Di sisi lain, Dr. dr. Dhian Probhoyekti, SKM, MA, Direktur Gizi Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI, menyebut manfaat zinc dalam obat yang diberikan Puskesmas akan memulihkan sel-sel metabolisme dan menghindari terjadinya dehidrasi pada anak.
"Kenapa harus patuh 10 hari? Kenapa dibutuhkan? Karena diperlukan metabolisme tubuh (untuk) memperbaiki sel-sel, yang terjadi pada waktu anak dehidrasi, jadi zinc itu sangat dibutuhkan pada waktu diare," tutur dr. Dhian.
Baca Juga: Maya Septha Khawatir Anak Korban Banjir Alami Diare, Siapkan 4 Obat Ini
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025