Suara.com - Jumlah korban meninggal akibat virus corona semakin bertambah, data per 1 Febuari 2020 sudah mencapai 259 orang.
Tetapi, satu per satu pasien yang positif terinfeksi virus corona pun kondisinya mulai membaik. Salah satunya seorang pasien pria berusia 49 tahun yang berhasil bebas dari virus corona.
Chen, pasien asal China ini mulanya berpergian ke Wuhan selama Oktober 2019. Saat itu Chen berpergian ke pasar unggas di Wuhan.
Setelahnya dari sana, Chen mulai mengembangkan gejala virus corona sepulangnya ke tempat asal, Jiangxi. Akhirnya, ia didiagnosis positif terinfeksi virus corona pada 2 Januari 2020.
Saat itu Chen mengalami batuk parah dengan demam tinggi, sehingga memerlukan perawatan di rumah sakit untuk pemeriksaan medis.
Hasil pemeriksaan medis itulah menemukan Chen mengalami infeksi parah di dada dan sesak di dada. Chen juga mengalami gejala lain yang mengarah pada virus corona Wuhan.
Sehingga tenaga medis pun memindahkan Chen ke bangsal karantina pada 21 Januari 2020 untuk memantau kondisi tubuhnya.
Saat karantina itu Chen mengalami demam tinggi 6 hari 6 malam. Ia lantas disarankan minum banyak air putih untuk mengatasi tenggorokannya yang kering.
Akhirnya, Chen rutin minum air hingga 25 liter setiap hari untuk mengatasi tenggorokan kering yang diduga menyebabkan perkembangan virus.
Baca Juga: 4 Mitos Tips Kecantikan yang Masih Banyak Dipercaya Orang, Apa Saja?
Ajaibnya, kebiasaan Chen minum air putih 25 liter per hari justu membuat kondisi tubuhnya cepat pulih. Pada 26 Januari 2020, hasil tes medis Chen menunjukkan dirinya negatif virus corona dan tidak perlu dikarantina lagi.
"Saya sembuh, saya benar-benar sehat dan bisa meninggalkan rumah sakit,' kara Chen dikutip oleh worldofbuzz.com.
Sebelum meninggalkan rumah sakit, Chen pun memberikan hadiah karangan bunga kepada petugaa medis karena rasa senangnya.
Karangan bung aitu juga bentuk ucapan terima kasih Chen kepada staf medis lainnya. Menurutnya, bukan air minum yang telah menyembuhkan penyakitnya.
Namun, kebiasaan minum banyak air bisa menghentikan gejala virus corona dan mengontrol tingkat keparahanan efeknya pada tubuh.
Berita Terkait
-
Air Minum Bersih untuk Semua: Menjawab Tantangan dan Menangkap Peluang Lewat Waralaba Inklusif
-
Inovasi Kangen Water 'Ajaib' dari Jepang Ini Klaim Bikin Tubuh Seimbang dan Lawan Penuaan Dini
-
Layanan Air Minum Isi Ulang Ini Usung Konsep Usaha Berbasis ESG: Ramah Harga dan Lingkungan
-
PAM Jaya Diingatkan Prioritas Utama Tetaplah Pelayanan Publik
-
Nyaris Setengah Anak Indonesia Kekurangan Air Minum: Dampaknya ke Fokus dan Belajar
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?