Suara.com - Covid-19 Trending Topic, Ketahui Perjalanan Sejarah Nama Baru Virus Corona
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi memberi nama Covid-19 pada penyakit yang sudah menewaskan lebih dari 1.000 orang ini pada Rabu (12/2/2020). Covid-19 pun menjadi trending topic di situs pencarian Google hingga media sosial Twitter.
Dalam perkembangannya, proses penamaan penyakit ini cukup membingungkan. Otoritas China pertama kali melaporkan adanya penyakit 'pneumonia misterius' pada bulan September 2019. Namun baru pada Desember 2019 pemerintah setempat menyatakan penyakit ini sebagai wabah yang mengancam negara.
Penggunaan nama 'pneumonia misterius' menambah kesan angker, mengingat gejala penyakit ini mirip dengan pneumonia biasa yang disebabkan oleh bakteri, seperti sesak napas dan batuk dengan intensitas tinggi. Hanya saja, obat-obatan yang biasa berhasil menyembuhkan pneumonia tidak bisa berbuat apa-apa melawan penyakit yang akhirnya diketahui berasal dari virus ini.
Dari situ, para ilmuwan melakukan sequencing yang menemukan genetika dan DNA virus 'pneumonia misterius' hampir 90 persen mirip dengan SARS dan MERS. Dua penyakit ini diketahui disebabkan oleh keluarga Virus Corona yang memang rentan menular lewat hewat.
Penyebutan novel Coronavirus (2019-nCoV) atau virus Corona baru digunakan WHO sepanjang Januari 2020. Sebab, meski berkeluarga dengan virus Corona yang menyebabkan SARS, jenis virus ini belum bisa diobati dengan pengobatan penyakit itu.
Dilansir dari BBC News, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, direktur jenderal badan global mengatakan hal tersebut di sebuah konferensi di Jenewa, Selasa (11/02/2020).
"Kami sekarang memiliki nama untuk penyakit ini dan itu COVID-19," ujarnya.
CO adalah singkatan dari corona, VI adalah singkatan dari virus, dan D untuk penyakit, maka jadilah COVID. Sedangkan angka 19 untuk mewakili tahun 2019 saat wabah tersebut muncul.
Baca Juga: Litbangkes Akhirnya Publikasikan Proses Pemeriksaan Virus Corona Covid-19
Sebelumnya, para peneliti telah menyerukan penggodokan nama resmi untuk menghindari kebingungan dan stigmatisasi kelompok atau negara mana pun.
"Kami harus menemukan nama yang tidak merujuk ke lokasi geografis, hewan, individu atau kelompok orang, dan yang juga dapat diucapkan dan terkait dengan penyakit ini," kata kepala WHO.
"Memiliki nama penting untuk mencegah penggunaan nama lain yang bisa tidak akurat atau menstigmatisasi. Itu juga memberi kita format standar untuk digunakan untuk wabah virus corona di masa depan."
Dengan diresmikannya COVID-19, WHO berharap nama tersebut dapat digunakan oleh semua orang dan menghindari stigma atau nama yang membingungkan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Masa Depan Layanan Kesehatan Ada di Genggaman Anda: Bagaimana Digitalisasi Memudahkan Pasien?
-
Manfaat Jeda Sejenak, Ketenangan yang Menyelamatkan di Tengah Hiruk Pikuk Kota
-
WHO Apresiasi Kemajuan Indonesia dalam Pengembangan Obat Herbal Modern
-
Stop Diet Ekstrem! 3 Langkah Sederhana Perbaiki Pencernaan, Badan Jadi Lebih Sehat
-
Prodia Skrining 23.000 Lansia di Indonesia, Dukung Deteksi Dini dan Pencegahan Demensia
-
Perjalanan Spiritual dan Mental, Gilang Juragan 99 Tuntaskan Chicago Marathon
-
Turun Berat Badan Tanpa Drama, Klinik Obesitas Digital Ini Siap Dampingi Perjalanan Dietmu
-
Tips Jaga Kesehatan Kulit di Tengah Tumpukan Pekerjaan Akhir Tahun
-
RS Swasta Gelar Pameran Kesehatan Nasional, Ajak Publik Hidup Lebih Sehat dan Peduli Diri
-
Lawan Kanker: Tenaga Biomedis RI Digenjot Kuasai Teknologi Pencitraan Medis!