Suara.com - Saat ini ada kekhawatiran mendalam mengenai adanya kemungkinan hasil laboratorium yang keliru, menunjukan seseorang yang awalnya dinyatakan negatif virus corona Covid-19, namun beberapa hari kemudian dinyatakan positif.
Dilansir Suara.com dari BBC, di beberapa negara, ada sekitar enam orang dengan hasil diagnosis negatif namun beberapa hari kemudian dinyatakan positif terinfeksi virus corona jenis baru tersebut.
Ditulis dalam jurnal Radiology, sebanyak lima dari 167 pasien yang sempat dites Covid-19 dengan hasil negatif, kemudian dinyatakan positif. Padahal pasien memiliki hasil CT scan paru-paru yang menunjukkan bahwa mereka sakit.
Karena alasan itu pula, Badan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC), mengatakan bahwa beberapa tes menghasilkan jawaban 'tidak meyakinkan'. Lalu, apa yang bisa membuat hal tersebut terjadi?
Satu penjelasan yang mungkin adalah hasil tes sebenarnya akurat dan pasien belum terjangkit virus corona Covid-19 saat dites pertama kali. Musim 'sakit' seperti demam, flu, dan batuk yang terjadi saat ini di China, membuat hasil diagnosis wabah virus corona menjadi kacau.
Karena alasan itu juga, lokasi epicentrum wabah, Provinsi Hubei di China, mulai menghitung orang dengan gejala dan tidak menggunakan tes sebagai konfirmasi. Akibatnya, pernah ada sampai 15 ribu kasus virus corona Covid-19 yang tercatat hanya dalam waktu satu hari setengah.
"Gejala awal virus corona sangat mirip dengan virus pernapasan lainnya. Mungkin mereka tidak terinfeksi ketika pertama kali diuji. Kemudian seiring berjalannya waktu, mereka terinfeksi dan kemudian dites dan hasilnya positif virus corona, itu kemungkinan," kata Dr. Nathalie MacDermott dari King's College London, Inggris.
Tes Covid-19 dideteksi menggunakan metode RT-PCR. Metode yang sama juga dilakukan untuk mendeteksi virus influenza dan HIV. Biasanya, metode ini sangat dapat diandalkan dan memiliki akurasi yang tinggi. Hanya saja, MacDermott merasa ada yang janggal jika terdapat kasus enam pasien 'salah diagnosis'.
"Tidak masuk akal jika terjadi enam kesalahan tes. Mungkin ada kesalahan dengan tes yang dilakukan. Apakah mereka menyeka (lendir) dengan baik," kata MacDermott.
Baca Juga: WNI dari China Negatif Corona Covid-19, Pemerintah Tetap Waspada
Di luar, ada diskusi yang menyatakan bisa jadi dokter mengambil sampel lendir di tempat yang salah. Infeksi virus corona jenis baru ini diketahui terjadi di paru-paru dalam, bukan hidung dan tenggorokan. Maka dari itu, pasien diminta untuk batuk agar beberapa virus dapat 'tertarik' ke luar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis