Suara.com - Saat virus corona Covid-19 mewabah di China, para pejabat pemerintah mendorong penggunaan obat tradisional untuk pengobatan dan pencegahan. Tetapi, para ahli mengingatkan bahwa praktik ini bisa membuat masyarakat memiliki rasa aman yang palsu di tengah pandemi.
Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan bulan lalu bahwa lebih dari 80 ribu pasien corona Covid-19 menjalani bentuk pengobatan tradisional China untuk meredakan gejalanya.
Menurut Yu Yanhong, sekretaris Administrasi Negara Pengobatan Tradisional China dilansir dari NBC News, obat tradisional bisa mengurangi gejala, tingkat keparahan virus, meningkatkan peluang pemulihan dan mengurangi tingkat kematian.
Tetapi, obat herbal yang diekspor dari China sebagai bagian upaya memerangi virus corona Covid-19 di seluruh dunia ini masih banyak pertimbangan.
Dr Edzard Ernst, profesor emeritus pengobatan komplementer di Universitas Exeter Inggris mengatakan pengobatan herbal dari China ini bisa menimbulkan risiko langsung dan tidak langsung pada pasien.
"Campuran TCM bisa beracun, terkontaminasi atau dipalsukan dengan obat resep. Obat herbal ini juga bisa berinteraksi dengan obat resep dari dokter," kata Edzard.
Menurut Edzard, pengobatan tradisional ini bisa memberikan rasa aman yang salah pada pasien. Metode ini juga bisa membuat mereka mengabaikan obat resep dari dokter atau terapi medis lainnya yang sudah terbukti benar.
Sebelumnya, pengobatan tradisional China ini sudah ada sejak lebih dari 3.000 tahun. Pengobatan ini mencakup pendekatan diagnostik, seperti pemeriksaan denyut nadi, lidah pasien dan berbagai perawatan, termasuk menelan gingseng dan akupuntur.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pengobatan tradisional ini telah menyumbang hibgga setengan dari semua obat yang tersedia di China. Bahkan lebih dari 7.000 obat herbal sudah tersedia di apotek dan lolos administrasi produk medis nasional.
Baca Juga: CEK FAKTA: Makan Pisang Bisa Mencegah Virus Corona Covid-19?
Adapun formula herbal utama yang direkomendasikan untuk pengobatan corona Covid-19 adalah kapsul jinhua qinggan, kapsul lianhua qingwen dan kapsul shufeng jiedu. Obat-obatan ini terdiri dari kombinasi belasan jenis obat herbal.
Tapi, Dan Larhammar, ahli biologi sel molekul dan presiden Royal Swedish Academy of Sciences tidak yakin akan kemanjuran obat tradisonal China karena kurang detailnya informasi mengenai obat-obatan tersebut.
"Kami perlu tahu produk itu secara spesifik, dari fungsi dan buktinya," katanya.
Sementara itu, jurnal Jepang BioScience Trends dan Chinese Journal of Integrative Medicine justru mendukung pengobatan tradisional China. Namun, Lahammar berpandangan bahwa pengobatan tradisonal itu masih kurang penelitian secara ilmiah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia