Suara.com - Seks dapat berkontribusi untuk menyebarkan virus corona karena hubungan seksual tidak mungkin dilakukan dengan jarak 1 meter (sesuai anjuran physical distancing). Tapi seks sendiri sebenarnya tidak menyebarkan virus corona secara langsung.
"Virus corona adalah virus pernapasan. Ini dapat ditularkan melalui air liur Anda dan kontak intim, tetapi itu tidak langsung ditularkan secara genetis," kata Dr. Mark Surrey, MD, seorang profesor klinis di departemen kebidanan dan ginekologi Fakultas Kedokteran David Geffen pada Health.
Melansir dari Health, hubungan seks akan aman selama pandemi bisa dilakukan tergantung pada situasi hubungan yang dijalani.
1. Pasangan Tinggal Bersama
Untuk pasangan yang tinggal bersama, namun salah satunya termasuk suspect Covid-19. Maka berhubungan seksual sebaiknya tidak dilakukan. Jika kondisinya begitu, maka Anda tidak boleh melakukan hubungan seks secara fisik dan harus tetap tinggal di kamar yang terpisah.
Selain karena terduga Covid-19, Anda perlu memertimbangkan untuk mengambil tindakan pencegahan jika Anda atau pasangan masuk dalam kelompok berisiko tinggi.
Sementara jika Anda dan pasangan sangat bugar, tidak berisiko, dan telah melakukan isolasi maka menurut Dr. Surrey Anda dan pasangan bisa melakukan hubungan seksual.
2. Pasangan yang Menginginkan Anak
Jika Anda melakukan hubungan seks untuk memiliki anak, maka sebaiknya program tersebut ditunda lebih dahulu.
Baca Juga: LIVE STREAMING: Update Covid-19 Rabu, 8 April 2020
"Ada pertanyaan apakah wanita harus hamil saat ini," kata Dr. Surrey, yang merupakan direktur asosisi di Southern California Reproductive Center di Beverly Hills.
"Ada beberapa bukti yang menunjukkan penularan vertikal atau penularan virus dari ibu ke bayi selama kehamilan atau persalinan," kata Dr. Surrey pada Health.
Dengan begitu, rencara memiliki bayi saat pandemi sebaiknya ditunda.
3. Pasangan yang Tidak Tinggal Bersama
Apabila Anda merupakan pasangan yang tidak tinggal bersama di mana melakukan karantina di tempat berbeda, maka seks secara langsung lebih baik tidak dilakukan. Para ahli menyarankan lebih baik melakukan seks secara virtual.
Soal boleh atau tidaknya seks sebenarnya masih bisa berubah, sebab pemahaman tentang virus corona masih baru dan penyebarannya terus berubah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat
-
Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan