Suara.com - Pakar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Syahrizal Syarif menyebut ada 120 negara yang paling tinggi terpapar Virus Corona atau Covid-19. Dia mengklasifikasi negara tersebut menjadi beberapa kelompok, Indonesia termasuk ke dalam kelompok yang angka paparannya masih tinggi.
Syahfrizal membagi 120 negara itu ke dalam tiga kelompok yakni kelompok negara yang masih darurat, negara yang sudah menunjukkan penurunan kasus dalam tiga hingga enam hari dan negara yang dianggap sudah bisa mengendalikan wabah Covid-19.
Ada 34 negara dari 120 negara yang bisa dibilang paparan Virus Corona-nya masih tinggi. Di antaranya Turki, Rusia, India, Jepang, Pakistan, Saudi Arabia, Indonesia, dan Singapura.
"Singapura harus masuk negara wabah tidak terkendali, karena dalam tiga hari ini dia mengalami kasus melonjak akibat pekerja migran dari Bangladesh," kata Syahrizal saat dihubungi Suara.com pada Kamis (16/4/2020).
Sementara itu, negara yang masuk kelompok dua, yakni negara yang sudah terlihat ada penurunan kasus meliputi Spanyol, Italia, Prancis, Jerman. Amerika Serikat juga masuk ke dalam kategori tersebut. Menurutnya, meski kasus di Amerika Serikat sempat tidak terkendali pada empat hari lalu, namun setelahnya justru tampak ada penurunan wabah.
Kemudian negara-negara yang masuk ke dalam kategori sudah dapat mengendalikan wabah Covid-19 ialah China, Korsel, Australia, Thailand, New Zealand, Hongkong, Taiwan dan Vietnam.
"Grup yang ketiga itu adalah negara yang saya anggap wabahnya sudah terkendali, di situ tampak bahwa jumlah kasus hariannya sudah menurun selama 7 sampai 14 hari. Jadi kalau dia selama 7 sampai 14 hari terakhir ini, dia sudah menurun maka dia masuk grup negara yang wabahnya sudah terkendali," ujarnya.
Lebih lanjut, Syahrizal mengatakan, Indonesia masuk ke dalam kategori negara yang masih darurat Covid-19 karena memang belum memasuki puncak wabahnya. Ia sepakat dengan pemerintah kalau prediksi puncak wabah itu akan terjadi pada Mei. Dengan perhitungan itu, maka penanganannya pun akan berlangsung antara empat hingga lima bulan setelahnya.
"Jadi kalau sekarang April, ya, Agustus saya kira baru selesai. Tapi kita harapkan puncak wabahnya mudah-mudahan pertengahan Mei sehingga kalau Idulfitri tangal 24 itu diharapkan dalam situasi negara yang sudah terkendali," katanya.
Baca Juga: Pakar Epidemiologi UI Ragukan Validitas Data ODP dan PDP Milik Pemerintah
Berita Terkait
-
Jokowi Yakin Corona Lenyap Akhir 2020, Wishnutama Siap Gairahkan Pariwisata
-
Jokowi Optimis Sektor Wisata RI akan Bangkit Perkasa Usai Pandemi Corona
-
Pakar Epidemiologi UI Ragukan Validitas Data ODP dan PDP Milik Pemerintah
-
Pemerintah Baru Buka Data ODP dan PDP, Ahli Epidemiologi UI: Terlambat
-
Ahli Epidemiologi UI Sebut Birokrasi Penetapan PSBB Seperti Izin Usaha
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu