Suara.com - Penyakit tidak menular (PTM) menempati lima besar akibat penyebab kesakitan dan kematian di seluruh Indonesia. Salah satunya adalah diabetes. Dinas Kesehatan DKI Jakarta mendapat laporan bahwa angka pasien diabetes meningkat sebesar 34 persen.
Kepala Seksi Penyakit Tidak Menular, Kesehatan Jiwa dan NAPZA, dr. Endang Sri Wahyuningsih, MKM, mengatakan bahwa sejak 2010, telah terjadi pergeseran penyakit menular ke penyakit tidak menular. Hal ini menjadi salah satu tantangan pemerintah dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
Mengenai penyebab peningkatan jumlah pasien diabetes sendiri, disebutkan Endang dalam media workshop online bersama Dinkes DKI Jakarta dan Nutrifood, Rabu (22/4/2020), bahwa hal ini akibat perubahan perilaku di masyarakat. "Perubahan perilaku seperti kurang bergerak, kurang aktivitas fisik, konsumsi rendah serat, tinggi asupan gula, garam, dan lemak, merokok, alkohol, dan stres," katanya.
"Pada 2015, empat penyakit teratas adalah stroke, jantung sistemik, kanker dan diabetes," tambahnya.
Pembengkakan biaya yang terjadi pada BPJS Kesehatan juga diakibatkan banyaknya pasien PTM. "Pembiayaan terbesar oleh BPJS kesehatan pada 2018 menunjukan hampir sekitar 20 triliun. Terbesar disedot penyakit tidak menular. Pertama jantung disusul kanker," kata Endang.
Berdasarkan data BPJS Kesehatan pada 2018, pembiayaan untuk penyakit jantung sebesar Rp 10,5 triliun; kanker Rp 3,4 triliun; stroke Rp 2,5 triliun; gagal ginjal Rp 2,3 triliun; dan talasemia Rp 490 miliar.
Menurut Endang, risiko PTM biasanya terjadi akibat beberapa faktor. Seperti kebiasaan merokok, kurang makan sayur dan buah, kurang aktivitas fisik, konsumsi alkohol, obesitas, dan obesitas sentral.
"Ini faktor yang dimiliki oleh PTM stroke, jantung, diabetes, dan gagal ginjal. Kalau kita bicara PTM memang tidak bisa lakukan satu penyebab spesifik. Maka kita menyebutnya faktor risiko dan semua faktor risiko berkontribusi PTM. Semua saling terkait," papar Endang.
Baca Juga: Cegah Penyakit Tidak Menular, Kemenkes Naikkan Pajak Makanan Tak Sehat?
Berita Terkait
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
Stop Gerakan Tutup Mulut! 3 Metode Ampuh Bikin Anak Lahap MPASI di Usia Emas
-
Bukan Hanya Estetika: Ini Terobosan Stem Cell Terkini yang Dikembangkan Ilmuwan Indonesia
-
Kolesterol Jahat Masih Tinggi, 80 Persen Pasien Jantung Gagal Capai Target LDL-C
-
Waspada Ancaman di Tanah Suci: Mengapa Meningitis Jadi Momok Jemaah Haji dan Umrah Indonesia?
-
Dapur Jadi Ruang Kelas: Cara Efektif Ajarkan Gizi pada Anak Melalui Memasak
-
Waspada! Ini Alasan Migrain Sangat Umum Menyerang Anak dan Remaja
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?
-
Mengapa Jenazah Banjir Sumatera Tanpa Identitas Dikuburkan Tanpa Tunggu Identifikasi?