Suara.com - Masyarakat Kini Bisa Diagnosis Mandiri Covid-19, Bagaimana Caranya?
Jika saat ini banyak masyarakat kesulitan untuk mendiagnosis penyakit virus corona atau Covid-19, kini mereka bisa melakukannya secara mandiri. Baru-baru ini, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 meluncurkan aplikasi Bersatu Lawan Covid (BLC).
Aplikasi yang digagas para milenial itu disebut mampu menunjukan data juga informasi medis terkait Covid-19 dari seluruh Indonesia.
"Aplikasi Bersatu Lawan Covid-19 untuk transparansi data dari akar rumput hingga kebijakan nasional. Untuk masyarakat bisa melihat tingkat kerawanan di kecamatan, cari info RS rujukan," kata BLC Apps Developer Kevin Daniel dalam siaran teleconference melalui kanal YouTube BNPB Indonesia, Minggu (3/5/2020).
Kevin mengatakan, data yang terinput di aplikasi BLC sudah terintegrasi dengan data paling lengkap langsung dari Gugus Tugas. Selain data, Kevin mengatakan, masyarakat juga bisa lakukan diagnosa mandiri melalui BLC dengan menggunakan algoritma dari para pakar medis yang telah didukung mesin sistem learning.
BLC Apps Content Lead dr. Sheila Rachma menjelaskan bahwa dengan lakukan diagnosa mandiri, masyarakat bisa mengetahui kondisi kesehatannya saat itu.
"Masyarakat juga mampu melakukan pemantauan isolasi mandiri yang langsung dipantau oleh petugas kesehatan di wilayah tersebut. Mereka bisa dapat edukasi harian selama 14 hari serta meminta bantuan kepada petugas kesehatan," jelasnya.
Petugas juga mampu melakukan pemantauan secara akurat terhadap pasien pemantauan yang melakukan karanyina mandiri, tambah Sheila. Juga lakukan assesment terhadap pasien di wilayah tugas mereka dan bisa langsung menginput data pemeriksaan pasien. Diharapkan dengan aplikasi tersebut bisa memudahkan kerja tim medis.
"Aplikasi ini disusun bukan hanya dari sisi medis tapi juga kesehatan masyarakat, jiwa, dan sosial. Aplikasi ini punya fitur yang diambil dari bukti literatur internasional dan dalam negeri serta opini para pakar bidang terkait," ucap Sheila.
Menurut Pakar Epidemilogi Dr. Dewi Nur Aisyah, M.Sc., DIC, dalam penanganan Covid-19 sangat dibutuhkan kelengkapan data untuk bisa menentukan kebijakan pemerintah.
"Jika kita ingin melahirkan kebijakan yang tepat, pengambilan strategi penanganan Covid-19 yang cepat, kita butuh data lengkap, akurat, yang mampu terintegrasi cepat bukan hanya satu sektor kesehatan tapi ekonomi, sosial, hukum, bahkan politik, semua sektor. Karena itu landasan terbaik dalam pengambilan kebijakan pemerintah," tuturnya.
Berita Terkait
-
Pasien Covid-19 Bisa Alami Sindrom Kelelahan Kronis Pasca Sembuh?
-
Peneliti Temukan Virus Corona Covid-19 Sebabkan Gumpalan Darah di Paru-paru
-
Waspada! Empat Kondisi Mata ini Bisa Jadi Gejala Infeksi Virus Corona
-
Pasien Covid-19 Usia 30an Rentan Stroke, Gejala Baru Virus Corona?
-
Gejala Sangat Variatif, Inilah Alasan Dokter Sulit Mendiagnosis Covid-19
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group