Suara.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) memberikan izin darurat untuk kit pengujian infeksi virus corona yang mengambil sampel dari hidung. Penggunaan kit tersebut bisa dilakukan di rumah yang kemudian dikirimkan ke laboratorium untuk didiagnosis.
Malansir dari New York Times, FDA memberikan izin pada penggunaan kit tersebut pada Sabtu (16/5/2020).
Jeffrey Shuren, direktur Center for Devices and Radiological Health, mengatakan bahwa tes baru itu tidak hanya memberikan peningkatan akses pasien untuk tes, tetapi juga melindungi orang lain dari potensi paparan.
Kit yang dibuat oleh Everlywell, akan berisi kapas yang digunakan individu untuk mengambil sampel dari dalam lubang hidung dan tabung yang diisi dengan larutan garam untuk memasukkan sampel.
Sampel tersebut kemudian dikirim ke salah satu dari dua perusahaan lab swasta, yakni Fulgent Therapeutics dan Assurance Scientific Laboratories.
Beberapa peneliti kesehatan masyarakat telah memperingatkan bahwa tes hidung di rumah dapat kurang akurat daripada pengumpulan spesimen yang dilakukan oleh penyedia layanan kesehatan.
Christina Song, juru bicara Everlywell mengatakan konsumen akan terlebih dahulu mengambil survei penyaringan online untuk menentukan apakah mereka memenuhi pedoman federal untuk melakukan tes.
Survei ini akan ditinjau dengan cepat oleh penyedia layanan kesehatan yang berafiliasi dengan PWNHealth, mitra perusahaan telemedicine. Jika seorang konsumen memenuhi syarat untuk dites, maka kit akan segera dikirimkan.
"Dari saat Anda menekan tombol pesanan, hingga saat Anda mendapatkan hasil tes di ponsel atau perangkat Anda, proses itu memakan waktu tiga hingga lima hari," kata Song.
Baca Juga: Usia 45 Tahun ke Bawah Bebas Beraktivitas, MHKI: Ini Berbahaya
Kit uji akan tersedia akhir Mei dan dikenakan biaya 135 USD atau sekitar Rp 2 juta.
Dalam mengumumkan otorisasi untuk kit pengujian Everlywell, FDA mengatakan perusahaan telah meningkatkan data dari studi yang didukung oleh Bill and Melinda Gates Foundation dan UnitedHealth Group yang menunjukkan bahwa spesimen akan tetap stabil selama pengiriman.
Sebelumnya, Everlywell membuat berbagai produk yang dapat dibeli secara individu atau online di toko-toko, seperti alat tes di rumah untuk diabetes, penyakit menular seksual, dan kolesterol tinggi.
Selain dari Everlywell, FDA juga mengizinkan kit tes virus corona melalui hidung dari perusahaan lain, yakni LabCorp.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
Terkini
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining