Suara.com - Studi baru menunjukkan, bahwa jaga jarak hingga dua meter menjadi tidak cukup untuk menghentikan transmisi virus corona. Hal tersebut disebabkan oleh angin yang bisa membawa tetesan liur di antara orang-orang yang terinfeksi virus corona.
Melansir dari South China Morning Post (SCMP), studi tersebut diterbitkan Selasa (19/5/2020) pada jurnal Physics of Fluids. Penelitian tersebut mengingatkan banyak otoritas kesehatan untuk kembali memikirkan pedoman kesehatan yang sesuai.
Penulis studi Talib Dbouk dan Dimitris Drikakis, dari Universitas Nicosia di Siprus, menemukan bahwa jarak dua meter adalah perkiraan jarak yang aman dalam kondisi diam.
Tetesan air liur membutuhkan waktu sekitar 15 detik untuk jatuh di bawah pinggang manusia. Para peneliti menemukan bahwa ketika seseorang batuk, kecepatan angin di lingkungan ruang terbuka secara signifikan mempengaruhi jarak yang dilalui oleh tetesan pembawa penyakit udara.
Oleh karena itu, peneliti memperingatkan bahwa orang dewasa dan anak-anak yang lebih pendek bisa berisiko lebih tinggi jika mereka berada dalam lintasan tetesan liur yang terinfeksi.
Peneliti menggunakan model dinamika fluida komputasi untuk membandingkan jarak yang ditempuh oleh tetesan air liur manusia dalam kondisi angin yang berbeda. Mereka menemukan bahwa tetesan dapat mencapai sejauh enam meter dalam lima detik dengan kecepatan angin hanya empat kilometer per jam.
Dengan kecepatan 15 kilometer per jam, angin dapat membawa tetesan pada jarak yang sama hanya dalam 1,6 detik.
"Temuan kami menyiratkan bahwa, tergantung pada kondisi lingkungan, jarak sosial dua meter mungkin tidak mencukupi," kata para peneliti.
Baca Juga: 4 Dampak Psikologis Saat Seseorang Kehilangan Pekerjaan
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
Terkini
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat
-
Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan