Suara.com - Studi di AS: Plasma Darah Pasien Sembuh Bisa Ringankan Gejala Covid-19
Kondisi tubuh pasien Covid-19 dengan gejala penyakit parah menjadi lebih stabil dan tidak banyak membutuhkan bantuan oksigen apabila diberikan plasma darah pasien yang telah sembuh.
Hal tersebut berdasarkan laporan hasil beberapa penelitian di Amerika Serikat yang disiarkan, Jumat (22/5) kemarin.
Hasil awal itu diketahui saat peneliti membandingkan kondisi tubuh pasien penerima plasma darah dengan mereka yang tidak.
Kajian itu menunjukkan adanya tren kelangsungan hidup yang lebih positif.
Namun, hasil kajian itu tidak dapat diterapkan pada pasien dengan bantuan alat pernapasan karena jumlah pasien yang diteliti masih cukup sedikit, kata peneliti Mt. Sinai Medical Center, New York.
Mt. Sinai menganalisis kondisi tubuh 39 pasienn Covid-19 dengan gejala sakit parah setelah mereka menerima transfusi plasma darah. Kondisi tubuh pasien itu dibandingkan dengan pasien lain dengan gejala penyakit serupa.
"Penelitian ini merupakan kajian terkontrol retrospektif (berlaku surut). Kajian ini tidak memiliki landasan kuat dari sampel pasien yang dipilih secara acak sehingga masih banyak yang perlu kami lakukan," kata ahli penyakit menular Mt. Sinai sekaligus kepala peneliti, dr Nicole Bouvier.
"Kajian kami memberi harapan plasma darah dapat jadi pengobatan yang efektif," kata dia.
Baca Juga: Tata Cara Salat Ied Menurut Ustaz Zacky Mirza
Hampir 70 persen dari 39 pasien menghirup oksigen beraliran tinggi, sementara 10 persen pasien yang diteliti memakai alat bantuan pernapasan/ventilator.
Setelah dua minggu pasien menerima transfusi plasma darah, hanya 18 persen dari mereka yang gejala penyakitnya tambah parah. Sementara itu, untuk pasien tanpa transfusi plasma darah, 24 persen dari jumlah keseluruhan mengaku kondisi kesehatannya memburuk.
Per 1 Mei, hampir 13 persen para penerima plasma meninggal dunia, tetapi angka itu masih lebih rendah apabila dibandingkan mereka yang tidak menerima plasma darah. Tingkat kematian pasien tanpa plasma darah mencapai 24 persen.
Sementara itu, tingkat kesembuhan pasien yang menerima transfusi plasma darah mencapai 72 persen, lebih tinggi daripada mereka yang tidak menerima plasma darah, sebanyak 67 persen.
Tubuh pasien Covid-19 yang telah sembuh umumnya memiliki antibodi, protein dari sistem kekebalan tubuh, yang terkandung dalam darah. Antibodi berfungsi melawan virus. Peneliti mengambil darah dari pasien sembuh itu kemudian memisahkan antibodi dengan komponen darah lainnya.
Plasma darah yang mengandung antibodi pasien sembuh kemudian diberikan ke pasien Covid-19. Zat itu banyak disebut dengan "plasma penyembuh" (convalescent plasma).
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
Terkini
-
Stop Diet Ekstrem! 3 Langkah Sederhana Perbaiki Pencernaan, Badan Jadi Lebih Sehat
-
Prodia Skrining 23.000 Lansia di Indonesia, Dukung Deteksi Dini dan Pencegahan Demensia
-
Turun Berat Badan Tanpa Drama, Klinik Obesitas Digital Ini Siap Dampingi Perjalanan Dietmu
-
Tips Jaga Kesehatan Kulit di Tengah Tumpukan Pekerjaan Akhir Tahun
-
RS Swasta Gelar Pameran Kesehatan Nasional, Ajak Publik Hidup Lebih Sehat dan Peduli Diri
-
Lawan Kanker: Tenaga Biomedis RI Digenjot Kuasai Teknologi Pencitraan Medis!
-
Lebih dari Sekadar Lari: Half Marathon dengan Pemandangan Ikonik Jakarta
-
Cuaca Panas Bikin Kulit Gatal dan Ruam Merah? Itu Tanda Alergi, Ini Obat yang Tepat
-
Peer Parenting: Rahasia Ibu Modern Membangun Generasi Luar Biasa
-
Rahmad Setiabudi Jadi Pelari Indonesia Tercepat di Chicago Marathon 2025