Suara.com - Inggris Legalkan Remdesivir untuk Antivirus Pasien Covid-19, Obat Apa Itu?
Inggris baru saja mengumumkan antivirus pertama yang disetujui dan legal digunakan untuk penanganan pasien virus corona atau Covid-19.
Obat itu adalah remdesivir yang dalam uji klinis bisa mempersingkat waktu pemulihan pasien.
Tapi apa sih bedanya remdesivir dengan antivirus lain?
Mengutip e-book 'Informatorium Obat Covid-19 di Indonesia' yang dikeluarkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), berbeda dengan antivirus lain yang pernah digunakan untuk influenza dan malaria, remdesivir adalah obat yang dikembangkan untuk virus Ebola, SARS CoV, MERS-CoV.
Antivirus ini hadir dengan dosis 100 miligram. Dari beberapa uji in-vitro dan in-vivo, remdesivir terbukti dapat mengurangi patologi pulmonari dan menunjukkan aktivitas anti-virus yang kuat.
Kontraindikasi
Anti-virus ini tidak dianjurkan pada penderita Covid-19 dengan gangguan ginjal sedang sampai berat.
Selain itu, obat ini tidak dianjurkan juga pemberian bersamaan dengan antivirus yang lainnya karena dapat terjadi antagonisme, sinergi atau tidak adanya efek.
Baca Juga: Penyebar Video Syur Mirip Syahrini Terancam 12 Tahun Penjara
Mekanisme kerja
Remdesivir adalah analog nukleotida adenin dengan aktivitas anti-virus spektrum luas terhadap berbagai virus RNA seperti SARS, MERS dan Ebola.
Antivirus ini mengalami konversi metabolik yang efisien dalam sel dan jaringan menjadi metabolit nukleosida trifosfat aktif yang menghambat RNA dependent RNA polymerase (RdRp) virus, tetapi tidak menghambat RdRp pasien.
Dengan demikian obat ini bisa menghambat Covid-19 pada stadium awal replika virus.
Perhatian dan peringatan
- Sebagai obat uji anti-virus ini belum memiliki data keamanan klinis atau farmakokinetik (PK) pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal atau fungsi hati.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?
-
Fraud Asuransi Kesehatan: Rugikan Triliunan Rupiah dan Pengaruhi Kualitas Layanan Medis!
-
Rahasia Kehamilan Sehat dan Anak Cerdas: Nutrisi Mikro dan Omega 3 Kuncinya!
-
Kisah Ibu Tunggal Anak Meninggal akibat Difteri Lupa Imunisasi, Dihantui Penyesalan!
-
Masa Depan Layanan Kesehatan Ada di Genggaman Anda: Bagaimana Digitalisasi Memudahkan Pasien?
-
Manfaat Jeda Sejenak, Ketenangan yang Menyelamatkan di Tengah Hiruk Pikuk Kota
-
WHO Apresiasi Kemajuan Indonesia dalam Pengembangan Obat Herbal Modern
-
Stop Diet Ekstrem! 3 Langkah Sederhana Perbaiki Pencernaan, Badan Jadi Lebih Sehat
-
Prodia Skrining 23.000 Lansia di Indonesia, Dukung Deteksi Dini dan Pencegahan Demensia