Suara.com - Tips Alihkan Lansia Pengidap Diabetes dari Makanan Manis
Makanan manis memang menggiurkan bagi sebagian orang. Bukan hanya anak-anak, orang lanjut usia juga terkadang gemar makan manis yang terkadang justru jadi pemicu nafsu makan.
Tapi terlalu banyak konsumsi makanan manis bisa jadi pemicu penyakit diabetes melitus. Apalagi lansia yang telah memiliki riwayat gula darah tinggi.
Ahli gizi dr. Arti Indira mengatakan bahwa sebagian orang memang ada yang menyukai makanan manis karena disebabkan keturunan genetik. Sehingga lidahnya lebih terbiasa dengan makanan manis.
"Ada orang yang secara gen cenderung suka manis. Lidahnya sudah terbiasa dengan rasa manis secara genetik. Efeknya akan mudah terkena diabet. Jadi harus sering-sering pantau," katanya dikutip dari siaran IGTV nestlehealthscience_id, Jumat (29/5/2020).
Jika hal itu terjadi pada lansia dengan riwayat penyakit diabetes, Indira menyarankan sebaiknya mengganti sumber makanan manis dengan yang lebih sehat.
"Misal biasanya kue manis diganti jadi buah manis," ucapnya.
Meski begitu, Indira menyarankan, sebaiknya pengidap diabetes melitus jangan terlalu banyak makan semangka. Karena buah tersebut bisa meningkatkan kadar gula darah lebih cepat.
"Tapi buah lain silakan dikonsumsi dengan lebih variasi," ujar Indira.
Baca Juga: Pengamat Sebut Penerapan New Normal di Indonesia Mentah
Istri dari musisi sekaligus dokter Tompi itu menjelaskan bahwa selain meningkatkan gula darah, makanan manis juga bisa menyebabkan penurunan sistem imun. Terutama yang berasal dari kabohidrat simpleks seperti gula pasir, madu, dan kue kering.
"Penelitian telah membuktikan karbo simpleks bisa menurunkan sistem imun jadi konsumsi tidak bisa terlalu banyak," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi