Suara.com - Potret Covid-19 di Maluku, Bukti Wabah Mengintai Daerah Terpencil Indonesia
Indonesia disebutkan akan tetap dihantui wabah virus corona bahkan ketika negara-negara lain telah bersih dari Covid-19.
Hal tersebut dinyatakan dua orang peneliti, Muhammad Zilfikar Rahmat dan Dikanaya Tarahita melalui South China Morning Post (SCMP) pada Minggu (22/3/2020). Kondisi geografis dengan banyaknya daerah terpencil di Indonesia dianggap berpotensi membuat virus corona lama mewabah.
Hal ini karena infeksi di daerah-daerah tersebut sulit dideteksi.
Hampir tiga bulan berlalu, sayangnya gambaran itu mulai terlihat di mana virus corona telah menguntit jangkauan terjauh daerah Indonesia.
Sebagai contoh adalah Maluku, kawasan timur Indonesia.
Kasus pertama dikonfirmasi pada pertengahan Maret, seorang teknisi perangkat keras yang melakukan perjalanan dari pulau terpadat di Indonesia, Jawa.
Dengan keogahan pemerintah pusat untuk memberlakukan pembatasan wilayah secara nasional, pemerintah daerah harus menelan masalahnya sendiri.
Di Provinsi Maluku, gubernur membatasi kedatangan di bandara dan pelabuhan besar pada akhir Maret, setelah kasus pertama dikonfirmasi.
Baca Juga: Valentino Rossi: Saya Tidak Takut Pensiun, Cuma Sedih
Dilansir dari New York Times, dua puluh lima pekerja medis di satu rumah sakit di Ambon, kota terbesar di Maluku telah dites positif terkena virus corona, meskipun tidak ada yang pernah melakukan kontak dengan pasien Covid-19 di sana.
Seorang penjual topi tanpa riwayat perjalanan juga jatuh sakit dan meninggal pada awal Mei, menandakan bahwa transmisi lokal di Maluku telah dimulai.
Selama seminggu terakhir di Provinsi Maluku, tes virus corona positif telah meningkat dua digit setiap hari, dengan pengujian terbatas. Hanya sekitar 600 orang yang telah diuji yang jelas mengaburkan beban kasus yang sebenarnya.
"Kami tidak berharap itu terjadi secepat ini," kata Kasrul Selang, kepala satuan tugas virus corona di Provinsi Maluku yang istrinya dinyatakan positif Covid-19.
“Jika mereka membatasi pergerakan sejak awal, penyakit ini tidak akan menyebar ke hampir seluruh Indonesia,” kata Dr. Rodrigo Limmon, kepala Asosiasi Dokter Indonesia cabang Ambon.
Di Maluku, staf medis menggunakan jas hujan plastik karena kurangnya peralatan yang layak. Ambon hanya memiliki 25 ventilator. Rumah Sakit Haulussy, tempat 25 tenaga medis dinyatakan positif terpaksa ditutup.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Peran Sentral Psikolog Klinis di Tengah Meningkatnya Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif