Suara.com - Penggunaan obat-obatan murah seperti aspirin, steroid, dan kolkisin untuk mengobati Covid-19 ramai dibahas.
Temuan itu disampaikan peneliti dari Universitas Oxford, Inggris, yang menyebutkan bahwa obat Deksametason streroid bisa menyelamatkan satu nyawa dari delapan pasien Covid yang dirawat.
Dokter spesialis penyakit dalam sekaligus Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. dr. Ari Fahrial Syam, menjelaskan bahwa pasien Covid-19 dengan kondisi sedang dan berat bisa mengalami sitokin storm syndrome.
Sitokin strom syndrome terjadi karena reaksi inflamasi sehingga dapat menyebabkan komplikasi dan mengakibatkan hiperkoagulasi atau kekentalan darah yang meningkat.
"Bukan virus langsung yang menyebabkan blood clot tetapi melalui proses sitokin storm syndrome tersebut. Kalau hal ini terjadi dokter bisa tahu dari pemeriksaan sistim koagulasi dari APTT/PTT/D dimer memang terjadi koagulasi maka dokter akan memberikan antikoagulan bukan anti platelet atau aspirin," jelas Ari dalam keterangan tertulis yang diterima suara.com, Minggu (28/6/2020).
Blood clot atau kekentalan darah itu akan menyumbat kapiler paru dan pembuluh darah organ dalam, lanuytnya. Ia menegaskan bahwa obat yang dibutuhka bukan aspirin melainkan antikoagulan.
"Sitokin storm syndrome memang bisa diatasi dengan obat antiinflamasi antara lain steroid, seperti yang disampaikan oleh tim peneliti Universitas Oxford," ucapnya.
Berdasarkan hasil riset Universitas Oxford, obat steroid hanya bisa mengurangi kematian pada kasus pasien dengan kondisi sedang dan berat. Tetapi tidak efektif pada pasien ringan tanpa adanya suplementasi respirasi.
Sementara itu untuk kolkisin, menurut Ari, obat tersebut digunakan untuk penyakit gout artritin. Biasanya obat diberikan kepada pasien yang mengalami serangan radang sendi karena asam urat tinggi.
Baca Juga: Kemenkes Soal Obat Tradisional: Jangan Asal Pakai!
"Efek inflamasi dan imunomodulator dari kolkisin yang menjadi alasan obat ini bisa diberikan pada pasien covid-19. Walau hasil risetnya belum ada dan obat ini juga belum menjadi terapi yang diberikan untuk pasien-pasien covid-19 di Indonesia," ucapnya.
Berita Terkait
-
Banyak Artis Cerai, dr Richard Lee Ungkap Sisi Lain Pernikahannya yang Berbeda Agama
-
Sosok Sarah Wanda Nainggolan yang Viral Gegara Karangan Bunga Pelakor Dokter Gatal,
-
4 Acne Spot Mengandung Sulfur, Efektif Atasi Jerawat Meradang dan Minim Bekas
-
Ammar Zoni Kirim Pesan Pilu ke Dokter Kamelia: Kenapa Aku yang Selalu Disalahkan?
-
Specs Coanda vs Ortuseight Hyperblast 2.0, Duel Sepatu Lari Lokal Rekomendasi Dokter Tirta
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat
-
Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan