Suara.com - Rusia terus melanjutkan penelitian vaksin virus Corona Covid-19, yang diprediksi akan siap pada akhir tahun ini.
Dilansir ANTARA, Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva menyebut calon vaksin yang dikembangkan saat ini tengah diuji coba kepada manusia dengan hasil awal yang cukup positif.
"Kami berharap uji coba ini akan selesai pada akhir September, yang berarti bahwa pada akhir tahun ini kami mungkin akan mempunyai vaksin Covid-19. Dan kami bersiap untuk berbagi pengalaman dengan rekan-rekan," kata dia, dalam diskusi virtual baru-baru ini.
Lyudmila menekankan bahwa vaksin harus tersedia untuk semua negara di dunia.
"Posisi Rusia secara prinsip adalah bahwa setiap negara--baik itu negara besar maupun kecil, negara kaya ataupun kurang sejahtera--harus mempunyai akses terhadap vaksin yang akan mencegah wabah ini kembali terjadi," ujarnya.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per 7 Juli, virus corona telah menjangkiti lebih dari 11,5 juta orang di seluruh dunia dan menyebabkan 535 ribu lebih kematian.
Sementara di Rusia sendiri, menurut data resmi pemerintah, terdapat hampir 700 ribu kasus positif Covid-19 dari 21,5 juta tes yang telah dilakukan. Rusia menempati posisi ke-4 negara dengan kasus infeksi tertinggi secara global, setelah AS, Brazil, dan India.
"Kami mempunyai jumlah kasus infeksi yang cukup tinggi, namun angka mortalitas sangat rendah, yakni sekitar 10 ribu kematian, sementara 460 ribu pasien telah berhasil pulih," ujar Lyudmila.
Terkait hal itu, pertambahan kasus harian di Rusia sudah rendah dengan persentase di bawah 1% sehingga pemerintah menyatakan kurva infeksi sudah melandai.
Baca Juga: AS Gelontorkan Rp 23 Triliun untuk Vaksin Covid-19 dari Novavax
Saat ini sejumlah negara lain di dunia juga tengah mengupayakan penemuan vaksin Covid-19. Misalnya India yang akan memulai uji coba kepada manusia bulan ini, serta China dan Amerika Serikat yang mengklaim mendapat sinyalemen positif calon vaksin mereka masing-masing.
Berita Terkait
-
Prestasi Naufal Takdir Al Bari, Atlet Senam Muda Meninggal saat Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit
-
Biodata Kioway, Esports Asal Rusia yang Bersinar di Mobile Legends
-
Pakar Kaspersky Mengidentifikasi Agen Serangan Siber Perusahaan Rusia, Backdoor Loki Berbahaya!
-
8 Negara yang Tidak Diakui FIFA, Tak Boleh Ikut Piala Dunia
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh