Suara.com - Masa pandemi Covid-19 yang menyerang dunia merupakan waktu yang tepat bagi Anda untuk berhenti merokok. Sebab, risiko komplikasi penyakit lebih tinggi bagi perokok.
Dilansir ANTARA, organisasi nirlaba Vital Strategies mengatakan Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang memiliki jumlah perokok tertinggi di seluruh dunia.
Bahkan, WHO mencatat terdapat sekitar 225.700 orang di Indonesia meninggal setiap tahunnya akibat merokok atau penyakit yang berhubungan dengan zat-zat yang terkandung di dalam rokok.
"WHO menyebutkan, perokok memiliki risiko lebih tinggi terkena komplikasi atau risiko infeksi penyakit yang lebih serius ketika terpapar Covid-19, bahkan bisa menyebabkan kematian. Hasil riset yang menjelaskan hubungan antara merokok dan Covid-19 juga menjadi salah satu sorotan kampanye Don’t Start, sebagai pesan edukasi untuk masyarakat agar segera berhenti merokok," ujar Associate Director, Southeast Asia Policy, Advocacy, and Communication, organisasi public health global Vital Strategies, Enrico Aditjondro, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (9/7/2020).
Secara global, jumlah orang yang merokok atau mengonsumsi tembakau mengalami penurunan. Sebaliknya, jumlah perokok di Indonesia mengalami peningkatan, baik di kalangan dewasa maupun remaja.
Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada 2018, prevalensi merokok pada remaja usia sekolah (10-18 tahun) mengalami kenaikan sekitar 20 persen, dari 7,2 persen pada 2013 menjadi 9,1 persen pada 2018.
Berdasarkan Global Youth Tobacco Survey (GYTS) pada 2019, sekitar 40,6 persen pelajar Indonesia usia 13-15 tahun, yaitu dua di antara tiga anak laki-laki dan satu di antara lima anak perempuan sudah pernah mencoba produk tembakau. Sebanyak 19,2 persen pelajar Indonesia saat ini mengaku telah menjadi perokok.
"Data-data di atas menunjukkan bahwa pengendalian konsumsi tembakau atau rokok di Indonesia merupakan suatu urgensi, khususnya untuk melindungi generasi muda dari bahaya zat-zat yang terkandung dalam rokok, yang menyebabkan mereka memiliki risiko lebih tinggi terpapar penyakit serius akibat zat-zat beracun yang terkandung di dalam rokok," terang dia.
Tingginya angka perokok usia muda di Indonesia, salah satunya disebabkan aktivitas pemasaran perusahaan-perusahaan rokok di Indonesia yang masih bebas menayangkan iklannya, baik di media massa, media luar ruang, maupun internet.
Baca Juga: Sulitnya Berhenti Merokok, Dokter Ini Bahkan Harus Tinggalkan Pertemanannya
"Peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) tahun ini mengusung tema 'Melindungi kaum muda dari manipulasi industri dan mencegah mereka dari penggunaan tembakau dan nikotin'. Tema ini sangat sesuai dengan kondisi yang terjadi di Indonesia, di mana perusahaan rokok secara agresif memasarkan produknya kepada anak muda yang memiliki hak hidup sehat secara utuh dan bebas dari bahaya rokok. Jangan sampai mimpi dan masa depan anak muda direnggut oleh rokok," kata dia.
Berita Terkait
-
RI Tawarkan Solusi Islam & 'Harm Reduction' untuk Selamatkan Petani Tembakau dan Ekonomi Nasional
-
Korupsi Wastafel Rp43,59 Miliar saat Pagebluk Covid-19, SMY Ditahan Polisi
-
Apakah Bos Gudang Garam Merokok? Ini Fakta Menarik Susilo Wonowidjojo
-
Katanya Ekonomi Tumbuh 5,12 Persen, Kok BI Pakai Skema saat Covid-19 demi Biayai Program Pemerintah?
-
Gibran Ulti Soal Gerbong Kereta Khusus Perokok, Netizen: Ini Baru Prioritas Rakyat
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
Terkini
-
Event Lari Paling Seru! 8.500 Pelari Pulang Happy dengan Goodie Bag Eksklusif
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025