Suara.com - Momentum anak-anak belajar dari rumah di masa pandemi Covid-19 dirasa harus lebih dimanfaatkan orangtua untuk membangun kedekatan. Orangtua diminta untuk mampu menjadi teman curhat yang menyenangkan bagi anak.
Salah satu tujuannya, juga untuk menekan terjadinya tindakan kekerasan fisik maupun kekerasan seksual terhadap anak.
Sebab, dari sejumlah kasus yang dilaporkan ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI, kebanyakan anak yang mengalami kekerasan seksual cenderung takut menceritakan apa yang dialami kepada keluarganya.
Akibatnya, banyak kejadian pelecahan seksual pada anak baru terungkap setelah beberapa lama terjadi.
"Dalam kondisi ini anak kan bersama orangtua cukup banyak. Kita berharap dengan kondisi yang banyak ini, anak terlindungi. Kalau pun ada tindakan kekerasan bisa terungkap cepat. Agar prosesnya juga berjalan cepat, baik dari segi hukum dan rehab," kata Komisioner KPAI Jasra Putra kepada Suara.com, Jumat (17/7/2020).
Menurut Jasra, anak yang mengalami kekerasan seksual, meski berusaha menyembunyikan dari keluarga, sebenarnya akan dapat terlihat dari perubahan perilakunya.
Umumnya yang terjadi anak menjadi lebih murung dari biasanya.
Saat itu lah, orangtua harus menyadari perubahan sikap anak dan menanyakan apa yang terjadi tanpa melakukan intervensi.
"Harus bertanya pada anak-anak dengan cara baik. Tentu tidak dipaksakan. Mungkin saja digalinya cukup lama karena kalau kita lihat pelaku kekerasan juga orang terdekat. Misalnya ayah tiri atau paman, karena mungkin bisa saja dia diancam," tuturnya.
Baca Juga: Tidak Hanya Pacar, Hubungan Orangtua dan Anak juga Bisa Toxic lho!
Ia menambahkan, jika komunikasi keluarga berjalan dengan baik maka anak bisa terlindungi dari tindakan kekerasan apa pun.
"Kalau orangtua yang sangat dekat dengan anak setiap saat dia bisa curhat. Komunikasi dengan curhat ini harus dilakukan setiap saat. Ketika sedang makan, saat sedang santai-santai bisa cerita apa pun tentang diri anak. Kita berharap situasi covid ini orangtua bisa mendengar lebih banyak," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara