Suara.com - Saat semua orang kembali beraktivitas normal, mereka disarankan selalu memakai masker dan menjaga jarak sosial ketika naik transportasi umum. Karena, transportasi umum dikhawatirkan sebagai tempat utama penyebaran virus corona Covid-19.
Tapi, studi baru justru menemukan bahwa transportasi umum (kereta api, bus dan pesawat) bukan tempat utama penyebaran virus corona Covid-19.
Studi ini mengklaim bahwa pemakaian masker dan jarak sosial yang tertib dilakukan membuat penyebaran virus corona Covid-19 di transportasi umum sangat minim terjadi.
Studi yang menganalisis ratusan wabah virus corona Covid-19 di Perancis, Austria dan Jepang melacak kurang dari satu persen insiden penyebaran virus corona Covid-19 di transportasi umum.
Bekerja di kantor atau duduk di restoran dan bar justru lebih berisiko menyebarakan virus corona Covid-19 daripada transportasi umum.
Menurut para ahli, orang yang menggunakan transportasi umum cenderung hanya tinggal di dalam bus atau kereta dalam waktu singkat dan biasanya tanpa bicara. Sehingga kebiasaan itu mengurangi difusi aerosol yang bisa menularkan virus.
Penggunaan masker yang diwajibkan ketika di dalam transportasi umum juga mengurangi risiko tertular virus corona Covid-19.
Namun dilansir dari Express, pemerintah menyarankan untuk memakai transportasi umum jika sangat diperlukan dan mendesak. Karena itu, penggunaan transportasi umum juga turun sekitar 90 persen.
Pedoman baru di Inggris juga menyarankan orang-orang untuk melakukan perjalanan menggunakan trasnportasi umum di luar jam sibuk, mengambil rute yang lebih sedikit transit, menggunakan metode pembayaran tanpa kontak dan jaga jarak.
Baca Juga: Rasa Terbakar dan Nyeri Bisa Jadi Gejala Covid-19, ini Kata Ahli
Pelacak kontak yang mengamati 386 cluster virus corona Covid-19 antara Mei dan Juli di Paris menemukan hanya 4 yang mengalami penularan di transportasi umum, artinya hanya 1 persen.
Studi ini dilakukan oleh peneliti Sante Publique France, badan kesehatan publik nasional negara itu. Penelitian terhadap 297 insiden penyebaran virus corona di Austria bulan April hingga Mei 2020 juga menemukan tidak ada yang terkait dengan transportasi umum.
Di Tokyo sediri juga tidak ada kasus virus corona Covid-19 yang terkait dengan sistem kereta bawah tanah kota. Sedangkan di Singapura, menemukan risiko penyebaran virus corona dalam pertemuan interaksi sosial jauh lebih tinggi daripada angkutan umum yang mana semua orang memakai masker.
Mantan Komisaris Lalu Lintas Kota New York, Sam Schwartz, mengamati angka pelacakan kontak dan menemukan hanya 4 persen dari 1.300 virus yang dirawat di rumah sakit pada awal Mei 2020 menggunakan angkutan umum.
Para ahli mengaitkan rendahnya tingkat penularan virus corona pada angkutan umum sebagian besar akibat lebih sedikitnya jumpah penumpang, penggunaan masker dan langkah jarak sosial yang diberlakukan.
Meski begitu, disinfeksi bus dan kereta api secara teratur juga memainkan peran penting dalam mencegah infeksi virus corona Covid-19.
Berita Terkait
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
Delman di Tengah Asap Kota: Romantisme yang Menyembunyikan Penderitaan
-
Integrasikan Transum di Dukuh Atas, Pramono Targetkan Jakarta Punya 'Cincin Donat' Tahun 2026
-
Tiga Kecelakaan dalam Sebulan, DPRD DKI Minta Sertifikasi Sopir Transjakarta Diperketat
-
Dear Nafa Urbach, Adrian Maulana Kasih Tutorial Naik Transum Anti Macet ke Gedung DPR
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien