Suara.com - Belum selesai pandemi virus corona Covid-19 melanda dunia, China baru-baru ini telah melaporkan penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui kutu atau dikenal dengan sebutan tick-borne.
Dilansir dari Times of India, virus tick-borne telah menginfeksi hampir 67 orang dan menewaskan sedikitnya 7 korban.
Pihak berwenang telah memperingatkan orang-orang tentang kemungkinan penularan penyakit dari manusia ke manusia, karena para ilmuwan dan ahli medis percaya bahwa infeksi tersebut telah ditularkan dari kutu ke manusia.
Virus yang dapat ditularkan melalui gigitan kutu telah diidentifikasi sebagai 'Demam hebat dengan sindrom trombositopenia' atau disingkat virus SFTS.
Sesuai dengan harian China terkemuka, 'Global Times,' Provinsi Jiangsu di China Timur telah melaporkan lebih dari 37 kasus pada paruh pertama tahun ini dan 23 orang lagi ditemukan terjangkit penyakit ini kemudian di Provinsi Anhui, China Timur.
SFTS bukanlah penyakit baru seperti yang pertama kali dilaporkan pada tahun 2009 di Centra China dan sejak itu negara telah mengisolasi patogen pada tahun 2011.
Patogen virus tersebut termasuk dalam kategori Bunyavirus, yang merupakan keluarga arthopod-borne dan virus yang dibawa hewan pengerat.
Sesuai laporan harian China, seorang perempuan di Nanjing, ibukota Jiangsu melaporkan gejala seperti demam dan batuk.
Setelah pemeriksaan medis, dokter menemukan bahwa dia memiliki jumlah trombosit yang rendah dan penurunan leukosit dalam darahnya juga.
Baca Juga: Tes Awal Menjanjikan, Israel Siap Uji Coba Vaksin Corona ke Manusia
Ia dirawat di rumah sakit selama satu bulan untuk perawatan kontagian virus yang tepat, setelah itu dia dipulangkan.
Beberapa gejala lain dari penyakit tick-borne mungkin termasuk sakit kepala, kelelahan dan nyeri otot.
Sheng Jifang, seorang dokter dari rumah sakit afiliasi pertama di bawah Universitas Zhejiang mengatakan bahwa kemungkinan penularan dari manusia ke manusia tidak dapat dikesampingkan.
Pasien dapat menularkan virus ke orang lain melalui darah atau lendir.
Dokter memperingatkan bahwa gigitan kutu adalah rute transmisi utama. Selama orang tetap berhati-hati, tidak perlu terlalu panik atas penularan virus tersebut.
Berita Terkait
-
Belajar dari Covid-19, Menkes Tegaskan Keterlibatan TNI Penting Dalam Penanganan Penyakit Menular
-
4 Virus dan Bakteri yang Bisa Picu Keracunan Makanan, Apa Saja?
-
Penyebaran Virus Ternyata Secepat Ini, Pantas Syahrini Lap Tangan ke Jas Suami Usai Pegang Mikrofon
-
Ulasan Film Virus: Saat Wabah Virus Menyebar dan Menyebabkan Jatuh Cinta
-
10 Antivirus Terbaik 2025: Gratis tapi Ampuh Lindungi Komputer dari Malware
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis