Suara.com - Analisa Intelijen Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan perubahan pola konsumsi masyarakat selama Pandemi Covid-19 akibat belanja online.
Data Badan Pusat Statistik (BPS), penjualan online sejak April 2020 melonjak hingga 480 persen dari tahun sebelumnya.
Inilah yang memberikan peluang bagi pelaku kejahatan obat dan makanan untuk memperjualbelikan obat dan makanan ilegal yang tidak memenuh persyaratan melalui media online.
Berdasarkan hasil kinerja patroli siber Obat dan Makanan yang dilakukan oleh Badan POM, terjadi peningkatan jumlah tautan atau situs yang teridentifikasi mengedarkan obat dan makanan ilegal.
Pada tahun 2019, Badan POM berhasil mengidentifikasi 24.573 tautan penjualan Obat dan Makanan ilegal.
Jumlah ini meningkat hampir 100 persen menjadi 48.058 tautan selama semester satu 2020.
"Selama kurun waktu Maret hingga September 2020, telah dilakukan operasi penindakan di 29 provinsi dengan nilai temuan barang bukti sebesar Rp 46,7 miliar rupiah," ujar Kepala BPOM RI, Penny K. Lukitodalam konferensi pers, Jumat (25/9/2020).
Adapun khusus operasi pemberantasan penyalahgunaan Obat–Obat Tertentu (OOT), di waktu yang sama BPOM juga telah melakukan penindakkan di 13 kota, yakni Jakarta, Medan, Padang, Serang, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Mataram, Manado, Mamuju, Makassar, dan Palu dengan jumlah barang bukti sebanyak 1.632.349 butir OOT senilai Rp 4,04 miliar rupiah.
Hingga kini BPOM semakin giat lagi melakukan operasi penindakkan dan penyitaan terhadap penjualan onat dan makanan melalui penjualan online.
Baca Juga: BPOM Semarang Digugat Tersangka Penjual Ratusan Ribu Obat Pelangsing
Baru saja Kamis, 24 September 2020 kemarin, BPOM baru saja mengamankan temuan obat tradisional tanpa izin edar atau mengandung bahan kimia obat, serta pangan olahan tanpa izin edar pada Rabu, 23 September 2020 di Rawalumbu, Bekasi.
Barang bukti temuan sebanyak 60 item, 78.412 buah diperkirakan nilai ekonominya mencapai sebesar Rp 3,25 miliar.
Berita Terkait
-
Daftar Promo HP Poco di Harbolnas 11.11, Diskon hingga Rp 500 Ribu
-
Daftar Promo Realme di Harbolnas 11.11, Diskon Harga hingga 50 Persen
-
Pinkflash Kosmetik Dari Mana? Ternyata Jual Kosmetik dengan Zat Berbahaya
-
7 Pilihan Eyeshadow Lokal yang Sudah BPOM: Harga Terjangkau dan Aman
-
Hati-Hati! Selain Pinkflash, Ini 23 Kosmetik Berbahaya yang Izinnya Dicabut BPOM
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak