Suara.com - Kebiasaan mencuci tangan pakai air dan sabun menjadi semakin penting selama pandemi virus corona Covid-19. Karena, langkah ini dinilai paling efektif mencegah virus corona.
Semua orang pun disarankan untuk mencuci tangan lebih sering dari biasanya, seperti sebelum dan sesudah makan, setelah memakai toilet, berpergian atau menyentuh permukaan.
Tapi, mencuci tangan secara berlebihan juga tidak baik. Ahli kulit telah mengamati efek buruk akibat mencuci tangan secara berlebihan.
Nandini Barua, konsultan senior di departemen dermatologi di Rumah Sakit Paras, Gurugram, mengatakan orang bisa mengembangkan gangguan obsesif-kompulsif (OCD) jika membersihkan tangan secara berlebihan hingga mengakibatkan penyakit kulit.
Dampak buruk dari mencuci tangan berlebihan bisa menyebabkan ruam ringan, dermatitis, eksim kering dan psoriasis.
"Mencuci tangan dan sering menggunakan hand sanitizer berbasis alkohol menyebabkan kondisi kulit ini semakin parah. Meskipun langkah ini efektif membunuh bakteri dan virus," kata Nandini dikutip dari Times of India.
Karena, semua sabun antiseptik untuk cuci tangan mengandung bahan kimia yang keras. Sementara, hand sanitizer alkohol bisa menyedot kelembapan kulit.
Guna menghindari kondisi ini, sabun yang lembut bisa menjadi pilihan dan Anda perlu memakai pelembap setiap waktu agar kulit tetap terhidrasi selama pandemi.
Devendra Niranjan, ahli mikrobiologi klinis dan petugas pengendalian infeksi di Rumah Sakit Khusus Kabupaten, Lucknow, juga mengatakan cuci tangan berlebihan dengan kondisi kulit kering, seperti eksim atau psoriasis bisa menyebabkan kerusakan kulit lebih lanjut dan sakit tangan.
Baca Juga: Covid-19 Memperparah Sakit Jantung Tanpa Menginfeksi, Kok Bisa?
Bahkan orang dengan kondisi kulit sehat, cuci tangan berlebihan pakai sabun atau hand sanitizer bisa menyebabkan kulit kering dan pecah-pecah.
Karena, kebiasaan berulang ini bisa merusak protein di lapisan atas kulit. Penggunaan hand sanitizer juga memecah pelindung kulit dan meningkatkan risiko infeksi.
Bahkan air sendiri memiliki efek mengeringkan kulit dengan mengurangi minyak alami kulit saat menguap. Sehingga jangan lupa selalu keringkan tangan setelah mencucinya, karena infeksi mudah terjadi dalam kondisi tangan basah.
"Setelah mengeringkan tangan, jangan lupa memakai pelembap untuk menghidrasi kulit. Anda juga bisa memakai pelembap berbahan dasar busa," katanya.
Mansak Shishak, seorang dokter kulit di Indian Spinal Injuries Center (ISIC), New Delhi, mengatakan kulit adalah organ sistem kekebalan penting dan keseimbangan ini perlu dijaga hati-hati oleh sel dan zat khusus di dalam lapisannya yang berbeda.
Kebiasaan cuci tangan berlebihan, terutama memakai zat yang mengiritasi atau keras dan antiseptik, membuat tangan mudah pecah-pecah, bersisik, bengkak dan terasa sakit.
Berita Terkait
-
Cuci Tangan Selamatkan Nyawa: Fakta Penting Sanitasi Sekolah yang Sering Disepelekan
-
Cuci Tangan Pakai Sabun Cuci Piring, Aman atau Bencana untuk Kulit?
-
Viral Aksi Emak-Emak Cuci Tangan Di Kolam Renang Usai Makan Sambal Bikin Geram
-
Genggam Tangan Nathan Tjoe-A-On, Arsya Hermansyah Ogah Cuci Tangan Usai Jadi Pendamping Pemain di Laga Timnas
-
Pentingnya Sanitasi, Ribuan Santri Dapat Edukasi Kesehatan di Ponpes Asshiddiqiyah Jakarta
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas