Suara.com - Sejak pandemi virus corona Covid-19 menyerang, semua tenaga kesehatan dan divisi lainnya fokus memprioritaskan pencegahan dan penyebaran virus.
Tapi, kebutuhan akan perawatan medis untuk kondisi medis akut dan kronis lainnya justru tergeser. Ketakutan akan penularan virus corona membuat banyak orang ragu-ragu keluar rumah, termasuk konsultasi kesehatan.
Banyak penelitian pun menyoroti kerentanan pasien jantung terhadap virus corona Covid-19. Selain itu, virus corona Covid-19 juga diyakini bisa merusak jantung.
Salah satu gangguan jantung umum adalah serangan jantung mendadak (SCA). Sebuah studi baru oleh sekelompok peneliti di Italia menyoroti bahwa virus corona Covid-19 bisa meningkatkan risiko SCA.
SCA terjadi, ketika detak jantung tidak menentu atau aritmia jantung mengganggu kemampuannya memompa. Jika SCA tidak dikelola dengan baik, kondisi ini bisa menyebabkan kematian jantung mendadak.
Karena itu melansir dari Times of India, Sabtu (30/10), waktu sangat penting dalam kasus SCA dan setiap menit penting untuk kelangsungan hidup. Jika seseorang mengalami SCA di tengah pandemi, maka ia harus segera dilarikan ke rumah sakit tanpa takut penyebaran virus corona.
Tanda-tanda SCA mulai muncul sekitar 2 minggu sebelum serangan jantung. Gejala paling umum termasuk nyeri dada dan sesak napas.
Tanda peringatan lainnya adalah jantung berdebar-debar, detak jantung tidak teratur atau hilangnya kesadaran (pingsan).
Saat mengalami gejala-gejala ini, seseorang harus segera berkonsultasi dengan ahli jantung. Faktor risiko SCA sendiri terdiri dari riwayat keluarga SCA, merokok, tekanan darah tinggi, kolesterol, diabetes dan obesitas.
Baca Juga: Waspada Sering BAB di Malam Hari, Bisa Jadi Gejala Diabetes Tipe 2!
SCA adalah kondisi jantung berhenti berdetak secara mendadak dan tak terduga. Kondisi ini perlu ditangani karena bisa menyebabkan hilangnya nyawa jika terjadi penundaan pengobatan.
Hilangnya kesadaran salah satu gejala utama yang diidentifikasi. Jika ada perubahan dalam cara seseorang berbicara atau berperilaku, hal itu bisa mengindikasikan suatu kelainan.
Langkah pertama mengelola SCA melibatkan pemberian resusitasi kardiopulmoner (CPR). CPR adalah prosedur darurat yang melibatkan kompresi dada untuk memulihkan sirkulasi darah dan pernapasan secara manual.
Tindakan pencegahan untuk pasien SCA
Pastikan tetap menjalani norma pandemi seperti tetap di dalam ruangan, memakai masker dan mempraktikkan jarak sosial sangat penting bagi pasien yang menderita SCA.
Dalam kasus tertentu, seperti skrining dan kunjungan ke rumah sakit juga wajib dilakukan. Pada pasien dengan kondisi jantung lain yang belum pernah mengalami SCA, menyadari gejalanya dan segera konsultasi dengan dokter adalah langkah penting.
Berita Terkait
-
Jorge Costa, Eri Irianto dan 4 Pemain yang Meninggal Akibat Serangan Jantung
-
Innalillahi! Cristiano Ronaldo Bagikan Kabar Duka Cita
-
Serangan Jantung Jadi Penyebab Terbanyak Kematian Jemaah Haji RI di Tanah Suci
-
Serangan Jantung Bisa Balik Lagi dalam 5 Tahun, Ini Cara Ampuh Menurunkan Risikonya
-
Automated External Defibrillator, Selamatkan Nyawa Bila Terjadi Serangan Jantung Saat Olahraga
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
Terkini
-
Otak Ternyata Bisa Meniru Emosi Orang, Hati-hati Anxiety Bisa Menular
-
National Hospital Surabaya Buktikan Masa Depan Medis Ada di Tangan AI!
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!