Suara.com - Universitas Oxford mengumumkan bahwa telah menyelesaikan uji coba vaksin ciptaannya yang terbukti 70 persen efektif mencegah penularan virus corona Covid-19.
Vaksin virus corona dengan nama sandi AZD1222 ini dikembangkan di Universitas Oxford dengan dukungan perusahaab farmasi AstraZeneca.
Saat ini, vaksin AstraZeneca milik Oxford masih belum disetujui oleh regulator, tapi jutaan dosis vasin sudah siap dan NHS sudah siap untuk dikirimkan secara massal.
Kepala eksekutif AstraZeneca, Pascal Soriot, mengatakan bahwa tahap akhir ini menjadi tonggak penting dalam perjuangan para ahli melawan pandemi virus corona.
"Kemanjuran dan keamanan vaksin ini memastikan bahwa vaksin itu sangat efektif melawan virus corona Covid-19 dan akan berdampak langsung pada keadaan darurat kesehatan masyarakat," jelas Pascal Soriot dikutip dari Express.
Tapi, apa dan berapa jenis vaksin yang kita butuhkan untuk melawan virus corona?
Saat ini, ada 3 jenis vaksin yang telah terbukti mampu mencegah penularan virus corona, yakni vaksin Pfizer, vaksin Moderna dan vaksin Oxford.
Vaksin Moderna diproduksi di Amerika yang menawarkan kekebalan terhadap virus corona sebesar 95 persen.
Kedua, vaksin Pfizer yang menunjukkan keefektifan 90 persen untuk mencegah virus corona. Tapi, sekarang kekebalannya sudah meningkat 95 persen.
Baca Juga: Vaksin Sinovac Belum Terbukti Ampuh Cegah Covid-19? Ini Kata Bio Farma
Kedua jenis vaksin virus corona itu memiliki syarat khusus, yakni harus disimpan dalam suhu -70 derajat celcius sehingga lebih sulit didistribusikan.
Sementara, vaksin Oxford terbukti menunjukkan perlindungan terhadap virus corona Covid-19 sebesar 70 persen tanpa syarat khusus seperti kedua vaksin lainnya.
Karena tak perlu disimpan dalam suhu dingin, vaksin virus Oxford untuk virus corona ini lebih mudah didistribusikan ke seluruh dunia.
Apalagi vaksin Oxford terbukti 90 persen efektif mencegah virus corona Covid-19 bila diberikan ke pasien sebanyak 2 dosis.
Sekarang ini belum jelas vaksin jenis apa yang akan digunakan oleh semua orang. Tapi, seseorang jelas tidak bisa memilih jenis vaksin virus corona Covid-19 yang diinginkan. Semua orang akan mendapatkan vaksin virus corona hanya yang disediakan oleh pemerintah.
Berita Terkait
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
ASI Itu Bodyguard, Vaksin Itu Sniper: Kenapa Bayi Butuh Dua-duanya, Bukan Cuma Salah Satunya!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Waspada! Menkes Sebut Campak 18 Kali Lebih Menular dari COVID-19, KLB Mengancam Sejumlah Wilayah
-
CEK FAKTA: Vaksin HPV Menyebabkan Rahim Kering dan Mandul
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien