Suara.com - Pandemi Covid-19 yang melanda dunia sudah berjalan hampir satu tahun. Di berbagai belahan dunia, cerita tenaga kesehatan berjuang melawan pandemi sungguh menginspirasi.
Di Iran misalnya, petugas kesehatan sedang berjuang menjalani misi berat melawan pandemi virus korona karena negara itu adalah salah satu negara yang paling terpukul oleh wabah tersebut.
Dalam liputan yang dilakukan Anadolu Agency, mereka mengunjungi unit perawatan intensif Rumah Sakit Firoozabadi di kota Ray, selatan ibu kota Teheran, untuk melihat sekilas perjuangan staf medis melawan Covid-19.
"Kondisi di sini sangat keras. Salah satu rekan kami baru-baru ini tewas karena virus," ungkap Sima Tehemten, kepala unit perawatan intensif rumah sakit.
"Pasien di sini sangat menderita. Kami menghadapi situasi yang benar-benar menakutkan," ujar dia.
Tehemten mengatakan rumah sakitnya itu menerima hingga 80 pasien yang terinfeksi Covid-19 setiap hari.
"Antara 70 dari 90 pasien yang dirawat di unit perawatan intensif di rumah sakit ini meninggal pada Oktober dan November," imbuh dia.
"Saya berkecimpung dalam bisnis ini selama 25 tahun dan saya belum pernah memberitahu orang-orang tentang kematian sebanyak yang saya lakukan selama 8-9 bulan terakhir," kata Tehemten.
"Jika masyarakat kami datang ke sini untuk melihat pasien dan mengetahui betapa buruknya kondisi mereka, mereka tidak akan menganggap enteng epidemi ini," sebut dia.
Baca Juga: Natal Saat Pandemi, Coba Lakukan 5 Kegiatan Ini Agar Tetap Meriah!
Tehemten mengatakan hingga pekan lalu, rumah sakit tidak memiliki tempat tidur kosong untuk kasus virus korona, kecuali tempat tidur yang dikosongkan oleh pasien yang telah meninggal.
Sementara itu, Muhammad Emin Abbas, seorang dokter di rumah sakit itu, memperingatkan bahwa dampak pandemi dapat meningkat di musim dingin.
"Jika pemerintah tidak membatasi pergerakan masyarakat dan menutup pusat-pusat hiburan serta tempat-tempat hiburan, jumlah pasien yang masuk rumah sakit akan meningkat lagi," kata Abbas.
"Jika ini terjadi, kita akan melihat lonjakan infeksi harian baru lagi. Pandemi akan menjadi lebih parah seperti yang terjadi beberapa minggu lalu," sebut dia lagi.
Mengimbau warga Iran untuk mengambil tindakan pencegahan terhadap virus tersebut, Abbas mengatakan masyarakat harus mematuhi jarak sosial dan mengenakan masker.
"Jika kami memperhatikan fenomena ini dengan cermat, kami tidak akan menghadapi gelombang baru pandemi di musim dingin," tukas dia. [Anadolu Agency]
Berita Terkait
-
FIFA Cuek Bebek Soal Pride Match, Iran dan Mesir Bakal Boikot Piala Dunia 2026?
-
Dokter Estetika Korea: Kulit Sehat Jadi Tren Baru Perawatan Kecantikan, Kenapa?
-
Roy Suryo Tunjukkan Kejanggalan 'Mecothot' Ijazah Jokowi: 99,9 Persen Palsu!
-
Selang Urine Tertinggal di Ginjal Pasien, Dokter RS Borromeus Divonis Langgar Disiplin
-
Kenapa Kaki Kram Saat Lari dan Bagaimana Mengatasinya? Ini Kata Dokter Tirta
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa