Suara.com - Hari Relawan yang diperingati setiap 26 Desember menjadi momen tepat untuk mengapresiasi pengorbanan para relawan, termasuk para relawan penanganan Covid-19.
Dilansir ANTARA, Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla mengatakan peringatan Hari Relawan merupakan peringatan hari keikhlasan yang merupakan sifat yang dibutuhkan.
"Hari Relawan itu adalah hari di mana kita memperingati bagaimana suatu pekerjaan atau masalah kita dapat selesaikan dengan bahu-membahu, saling membantu tanpa pamrih," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta.
Peringatan Hari Relawan Nasional atau PMI, kata JK, bertepatan dengan hari bencana tsunami melanda Aceh pada 2004 silam.
"Hari ini menandai bakti relawan kepada masyarakat dalam kondisi darurat," katanya.
Ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh relawan yang telah mengabdikan dirinya untuk kemanusiaan melalui PMI.
"Hari relawan adalah hari keikhlasan, karena tanpa keikhlasan tidak mungkin kita menjadi relawan. Dalam kesempatan ini, saya ingin menyampaikan terima kasih kepada seluruh relawan di seluruh Indonesia yang telah bekerja sama dalam setiap masalah yang kita hadapi," katanya.
Selain kepada relawan PMI, JK juga mengapresiasi kontribusi donor darah masyarakat di PMI.
Menurut dia mereka yang telah mendermakan darahnya di PMI juga merupakan relawan. Terlebih dalam kondisi darurat, derma darah sangat dibutuhkan untuk menolong sesama.
Baca Juga: IDI Bentuk Relawan Kawan Vaksin, Siap Divaksinasi Covid-19 Pertama
"Semua pendonor adalah relawan PMI. Puluhan juta pendonor telah bekerja di PMI baik sebagai relawan, donor darah, dan juga tugas-tugas lainnya," kata Jusuf Kalla.
Kepala Divisi PMR dan Relawan PMI Ekskuwin menyatakan sebagaimana amanat Undang-undang Nomor 1 tahun 2018 tentang Kepalangmerahan, PMI melakukan program pembinaan terhadap relawan secara berkelanjutan.
Pembinaan, kata dia, diperlukan agar ketersediaan relawan profesional terjaga. Ia menyebut, saat ini ada sekitar empat juta relawan PMI di seluruh Indonesia.
"Salah satu tugas PMI sesuai Pasal 22 huruf D, UU Kepalangmerahan adalah melakukan pembinaan. Ini diatur lagi dalam peraturan pemerintah nomor 7 tahun 2019, jadi kami melakukan rekrutmen, peningkatan kapasitas, serta memobilisasi relawan ke medan bencana," katanya.
Ia mengatakan, pembinaan tersebut dilakukan PMI secara berjenjang. Pada kelompok remaja, PMI membentuk Palang Merah Remaja (PMR). Kemudian di perguruan tinggi, PMI juga membentuk Korps Sukarela (Ksr). Sementara di kelompok profesional, PMI membentuk Tenaga Sukrela (Tsr).
"Kami tanamkan nilai kemanusiaan sejak dini melalui PMR. Mereka adalah komponen bangsa yang perlu kita prospek. Kendati pun tidak bergabung di lembaga PMI, saya yakin ketika aktif dia akan tetap peduli pada kemanusiaan, karena karakter yang dibentuk adalah salah satunya kasih sayang kepada manusia," katanya.
Ia menambahkan, perbaikan manajemen relawan terus dilakukan PMI. Setiap relawan profesional telah menjalani pembekalan sejumlah keahlian selama ratusan jam. Rekrutmen terhadap relawan baru juga secara masif dilakukan PMI daerah melalui berbagai media.
"Paling sedikit, relawan PMI harus memiliki kemampuan pertolongan pertama, pendataan, dan pemberdayaan masyarakat. Dalam penugasan juga kami pilah sesuai kompetensi," demikian Ekskuwin.
Berita Terkait
-
Jaksa Agung Turun Tangan! Perintahkan Kejari Jaksel Buru-Tangkap Silfester Matutina
-
Saleh Husin, Jusuf Kalla, Nasaruddin Umar Sholat Jumat di Masjid BSD Bersama Ribuan Umat Muslim
-
JK Buka Suara soal Kematian Driver Ojol: Polisi Harus Tindak Tegas!
-
Menteri P2MI Resmikan KUR Bunga Rendah untuk PMI: Pinjaman Rp100 Juta Tanpa Agunan, Cair 7 Hari
-
PK Kasus Fitnah JK Ditolak Hakim, Kini Silfester Matutina Berdalih Mau Berdamai
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas