Suara.com - Ketua Satgas Covid-19 IDI, Zubairi Djoerban, menyinggung sekelompok orang yang hingga kini tidak mematuhi protokol kesehatan sementara angka positivity rate Covid-19 di Indonesia melebihi 25 persen.
Dalam cuitannya di Twitter, Rabu (20/1/2021) dokter Spesialis Penyakit Dalam ini menyebut kelompok tersebut sebagai orang bebal.
"Selama pandemi, saya perhatikan, ada dua jenis orang bebal. Pertama, mereka yang tidak tahu dan tahu bahwa mereka tidak tahu," tulisnya.
"Dan kedua, mereka yang tidak tahu dan tidak bahwa mereka itu tidak tahu. Nah, sayangnya, jenis yang kedua ini cukup banyak," sambungnya.
Inilah mengapa Zubairi masih sering melihat banyak orang di tempat umum tidak menjaga jarak dan memakai masker. Selain itu, beberapa orang juga datang ke pesta atau hadir di acara pernikahan yang melebihi batas aturan.
"Padahal positivity rate di Indonesia konsisten di atas 25 persen. Anda tidak khawatir?," tambahnya.
Berdasarkan laporan Satgas Covid-19 per Minggu (17/1/2021), positivity rate Indonesia kembali mencapai angka tertinggi yakni sebanyak 32,83 persen.
Rasio ini merupakan enam kali lipat dari standar Badan Kesehatan Dunia (WHO), yang menetapkan lima persen sebagai ambang batas positivity rate secara global.
Angka positivity rate dihitung dari persentase jumlah kasus positif infeksi Covid-19 dibagi jumlah orang yang menjalani tes atau pemeriksaan.
Baca Juga: Sepekan 106 Kena Corona, Satgas Siak Sebut Belum Ganggu Sekolah Tatap Muka
Jadi, semakin tinggi angka positivity rate ini, artinya semakin banyak potensi penularannya.
Dokter yang lebih akrab disapa Profesor Beri ini juga menjelaskan bahwa vaksin massal dan pembatasan PPKM bukanlah 'game changer' atau pengubah kondisi dalam waktu dekat.
"Di lapangan, rumah sakit itu penuh, dan kasus klaster keluarga meningkat tajam. Harus hati-hati banget," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat