Suara.com - Ibu kesulitan menyuapi anak saat makan? Jika ya, itu ada istilahnya. Anak mogok makan dikenal dengan nama aksi Gerakan Tutup Mulut atau GTM.
Terkesan radikal, tapi itu benar-benar kerap dilakukan anak.
Selain ogah mangap, GTM juga bisa berupa menyembur, melepeh, atau melakukan serangkaian aksi menjauh dari makanan lainnya.
Menurut Dokter Spesialis Anak dr. Fatimah Hidayati, Sp.A, GTM adalah hal normal dan wajar dialami hampir semua anak saat proses makan.
Ini menandakan anak sudah kenyang, takut mencoba makanan baru, atau sedang punya masalah pencernaan.
"Ada beberapa sebab anak melakukan aksi GTM, biasanya dilakukan anak berusia di atas satu tahun. Orang tua perlu melakukan evaluasi apakah anak sedang sakit seperti batuk pilek, sariawan atau tumbuh gigi," terang dr. Fatimah dalam acara Kodomo Challenge, Rabu (3/1/2021).
Adakalanya anak sedang asik bermain, sehingga ia kerap lupa mengenali sinyal lapar atau kenyang. Penyebab lain bisa juga anak sudah kenyang akibat camilan seperti susu, permen, coklat, biskuit, atau kerupuk.
"Tapi ada juga ada seringnya bosan dengan makanan karena tidak ada perubahan rasa, bentuk, tekstur, hingga suasana makan. Atau mungkin anak sedang mengantuk, beberapa anak juga mengalami trauma karena dipaksa makan," terang dr. Fatimah.
Namun, ada beberapa tanda bahaya atau red flag di mana seharusnya ibu atau orangtua waspada pada anak yang melakukan GTM, seperti sebagai berikut:
Baca Juga: Dari Pengalaman, Tasya Kamila Ungkap 3 Penyebab Anak Lakukan GTM
- Berat badan tidak naik atau malah turun 1 hingga 2 bulan berturut-turut. Biasanya ini dialami anak berusia di bawah 1 tahun.
- Adanya kelainan bentuk, strukjtur atau persarafan pada motorik anak.
- Anak yang GTM muntah atau gumoh pada bayi berulang kali.
- GTM dibarengi dengan diare bverulang lebih dari 14 hari dan berdarah.
- Anak tampak kesakitan saat dikasih makan.
- Mengalami sesak napas saat dibeir makan.
- Sesak saat diberi minum.
- Anak yang GTM mengalami batuk lebih dari 3 minggu, dan demam lebih dari 2 minggu tanpa diketahui sebabnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia