Suara.com - Hari Peduli Sampah Nasional akan diperingati pada tanggal 21 Februari mendatang. Di masa pandemi, kepedulian tentang sampah, terutama limbah medis, jadi perhatian serius.
Sejumlah limbah medis mulai dari face shield, alat pelindung diri (APD) sekali pakai, hingga alat te PCR yang berasal dari rumah sakit, puskesmas, hingga klinik dan laboratorium harus dikelola dengan baik.
Pengelolaan limbah medis penting di masa pandemi, mengingat Covid-19 merupakan penyakit yang sangat mudah menular.
Bahkan menurut Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin Makassar, Prof. Dr. Anwar Daud, limbah infeksius skala rumah tangga juga berpotensi menyebarkan virus Corona.
"Peningkatan limbah infeksius rumah tangga penting untuk diketahui dan dilakukan masyarakat untuk menekan laju penyebaran virus Covid-19," ungkap Prof. Anwar melalui laporannya pada seminar Peduli Limbah Medis, Senin (15/2/2021).
Sementara itu, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melaporkan alternatif penanganan limbah medis di tengah pandemi, yakni tidak dimasukkan sebagai kategori limbah B3, alias limbah bahan beracun dan berbahaya.
"Kami sebenarnya menawarkan konsep, sebelum pandemi limbah-limbah ini tidak perlu masuk sebagai limbah B3, asalkan diolah terlebih dahulu. Hal yang sama sebenarnya kita bisa memastikan bahwa virus yang ada di limbah medis tersebut bisa menjadi sesuatu yang berharga," ungkap Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan LIPI, Dr. En. Agus Haryono.
Pentingnya pengelolaan limbah medis mewajibkan petugas yang bertanggung jawab di setiap pemukiman memastikan tidak adanya penggunaan ulang ilegal oleh oknum yang tidak bertanggung.
Selain berbahaya, penggunaan ulang ilegal juga berisiko menyebarkan virus Corona.
Baca Juga: Pekanbaru Manfaatkan Limbah Minyak Jelantah jadi Bahan Biodesel
Berita Terkait
-
PNM Hadirkan Program RE3 (Reduce, Re-love, Restyle) dari Karyawan untuk Masyarakat
-
Faber Instrument Hadirkan Inovasi Audio Kayu Jati Melalui Ekosistem BRI UMKM EXPO(RT)
-
Skandal Terlupakan? Sepatu Kets asal Banten Terpapar Radioaktif Jauh Sebelum Kasus Udang Mencuat
-
Proyek RDF Limbah Sampah di Rorotan 'Teror' Puluhan Anak: Batuk, Sakit Mata, Muntah hingga ISPA
-
Emiten Pengelola Limbah Ini Raup Pendapatan Rp148 Miliar di Kuartal III 2025
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
Terkini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan
-
BPOM Edukasi Bahaya AMR, Gilang Juragan 99 Hadir Beri Dukungan
-
Indonesia Masuk 5 Besar Kelahiran Prematur Dunia, Siapkah Tenaga Kesehatan Menghadapi Krisis Ini?
-
Susu Tanpa Tambahan Gula, Pilihan Lebih Aman untuk Anak
-
Diabetes Makin Umum di Usia Muda, Begini Cara Sederhana Kendalikan Gula Darah
-
VELYS Robotic-Assisted: Rahasia Pemulihan Pasca Operasi Lutut Hanya dalam Hitungan Jam?
-
Waspada! Obesitas Dewasa RI Melonjak, Kenali Bahaya Lemak Perut yang Mengintai Nyawa
-
Kota Paling Bersih dan Sehat di Indonesia? Kemenkes Umumkan Penerimanya Tahun Ini
-
Dari Flu hingga Hidung Tersumbat: Panduan Menenangkan Ibu Baru Saat Bayi Sakit