Suara.com - Sebagian dari kita umumnya menuduh rasa lelah, kurang tidur hingga rasa lapar sebagai penyebab sering marah-marah atau merasakan suasana hati yang buruk.
Tetapi menurut sebuah penelitian disebut bahwa emosi umumnya dipengaruhi oleh kesehatan usus.
"Serotonin, neurotransmitter (senyawa organik membawa sinyal) yang memengaruhi suasana hati, ditemukan dan dibuat di dalam usus," jelas ahli gizi klinis dan penulis buku Living The Healthy Life, Jessica Sepel dikutip Suara.com dari New Idea, Jumat (19/2/2021).
Serotonin adalah neurotransmitter yang terlibat dalam mengatur suasana hati, yang membantu mencegah depresi dan dikenal juga sebagai hormon bahagia. Serotonin yang rendah juga dikaitkan dengan suasana hati yang rendah serta depresi.
Dikatakan 90 persen serotonin yang diproduksi oleh tubuh ditemukan dalam usus. Karena itu, kondisi usus dipercaya memiliki hubungan langsung dengan suasana hati.
Sementara serotonin adalah hal penting dalam hubungan antara kesehatan usus dan suasana hati, Jessica mengatakan bahwa bakteri jahat juga dapat berdampak negatif pada kebahagiaan.
Selain serotonin, komposisi bakteri baik dan bakteri jahat dalam usus juga terlibat antara komunikasi antara otak dan suasana hati. Ini mengapa sangat penting untuk memastikan keseimbangan antara bakteri baik dan bakteri jahat di dalam usus.
Bagaimana dengan tanda saat kesehatan ususmu sedang bermasalah? Ada beberapa gejala yang ditunjukkan salah satunya adalah kerap buang gas, merasa kembung, mulas, diare dan atau sembelit.
"Saya percaya cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan mengonsumi probiotik dan menghilangkan makanan yang mendorong tumbuhannya bakteri jahat seperti gula, alkohol, dan makanan olahan," saran Jessica.
Baca Juga: Studi: Pola Makan Anak Berpegaruh pada Kesehatan Usus Seumur Hidup
Untungnya, kesehatan usus yang buruk bukan masalah besar. Beberapa hal yang bisa dilakukan di antaranya adalah mendapatkan sinar matahari langsung. Vitamin D yang ada pada sinar matahari dipercaya dapat meningkatkan kadar serotonin.
Selain mendapatkan sinar matahari beberapa hal yang bisa dilakukan adalah:
- Konsumsi karbohidrat baik seperti nasi merah, ubi jalar, gandum hitam, oat, sayuran, kacang-kacangan, polong-polongan.
- Hindari makanan mengandung gluten.
- Hindari makanan olahan dan hindari gula rafinasi yang dapat mendorong pertumbuhan bakteri jahat.
- Sayuran fermentasi terbukti bisa mendorong pertumbuhan bakteri baik.
- Konsumsi probiotik berkualitas baik - untuk menginokulasi kembali usus dengan bakteri baik.
- Kurangi alkohol yang terbukti memengaruhi suasana hati secara negatif.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas