Suara.com - Sejak awal pandemi virus corona Covid-19, semua orang telah disarankan menjaga jarak sosial setidaknya 6 kaki. Semua orang juga harus memakai masker untuk mencegah penyebaran virus.
Tapi, sebuah penelitian baru menunjukkan seseeorang cukup menjaga jarak 3 kaki ketika memakai masker. Karena, ini sama efektifnya dengan menjaga jarak 6 kaki.
Artinya, setiap orang bisa sedikit mendekat satu sama lain ketika memakai masker. Tetapi, mereka tetap aman dan virus corona Covid-19.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Infectious Diseases ini mengevaluasi dan membandingkan tingkat kasus virus corona pada siswa dan staf di sekolah umum Massachusetts.
Sekolah umum di wilayah tersebut telah mewajibkan aturan pemakaian masker dan jarak sosial bervariasi sesuai dengan persyaratan sekolah.
Peneliti mempelajari dan mengevaluasi data dari 251 distrik sekolah Massachusetts yang mencakup 537.336 siswa dan 99.390 staf sekolah selama 16 minggu, sejak September 2020 hingga Januari 2021.
Tim peneliti dari Beth Israel Deaconess Medical Center (BIDMC) menemukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam jumlah kasus COVID-19 di lingkungan sekolah yang menerapkan aturan jaga jarak 3 kaki dan 6 kaki.
Artinya, pemakai masker yang tepat bisa memastikan lingkungan sekolah yang aman dengan kebijakan jarak fisik yang lebih dekat.
Penelitian ini dilakukan ketika para pemimpin Massachusetts merasa sudah waktunya anak-anak kembali sekolah tatap muka.
Baca Juga: Studi Temukan Antibodi dari Vaksin Covid-19 Tak Mampu Lawan Varian Baru
Menurut Dr. Polly van den Berg, studi sebelumnya tidak membandingkan secara langsung dampak dari kebijakan jarak fisik yang berbeda di antara siswa ketika sekolah tatap muka.
Sedangkan, penelitian ini mengamati perbedaan setiap sekolah yang menerapkan aturan jarak sosial 3 kaki dan 6 kaki dalam mencegah penyebaran virus corona.
Sehingga penelitian ini penting karena banyak gedung sekolah memiliki infrastruktur fisik yang tidak bisa menerapkan aturan jarak sosial 6 kaki, terutama ketika semua murid kembali masuk sekolah.
"Data ini bisa digunakan untuk menginformasikan dan mempengaruhi rencana pengendalian infeksi yang diterapkan di lingkungan sekolah," kata spesialis penyakit menular di BIDMC dan peneliti klinis di VA Boston Healthcare System dikutip dari Times of India.
Tapi perlu dipahami, perbedaan aturan jaga jarak ini hanya salah satu yang dianalisis. Studi ini hanya membuktikan tingkat efektivitas tindakan pencegahan ketika memakai masker sambil jaga jarak 3 kaki versus 6 kaki.
Berita Terkait
-
5 Sheet Mask Kolagen untuk Usia 40-an, Kulit Jadi Kencang dan Glowing
-
Wajah Auto Bebas Kilap! 4 Pilihan Skincare Innisfree untuk Kulit Berminyak
-
Apakah Masker Emas dan Bubuk Berlian Efektif untuk Kulit Anda?
-
5 Masker Wajah Anti-Aging untuk Usia 50-an, Atasi Keriput hingga Flek Hitam
-
Cari Masker Kolagen untuk Anti Aging? Ini 5 Pilihan yang Bagus dan Harganya Murah
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat