Suara.com - Tes Covid-19 menggunakan sampel air liur atau tes saliva jadi harapan baru di tengah masih terbatasnya fasilitas tes menggunakan swab test Polymerase Chain Reaction (PCR).
Hanya saja harapan tersebut terancam lewat munculnya beragam varian baru virus corona penyebab sakit Covid-19, yang beberapa di antaranya tidak bisa terdeteksi dengan PCR. Lalu, bisakah tes saliva mendeteksi virus corona varian baru?
Menurut IVD Division Research Manager, Stem Cell and Cancer Institute, Akterono D. Budiyat yang mengembangkan tes saliva di Indonesia. Varian baru B.1.1.7 yang ditemukan di Inggris bisa terdeteksi melalui tes saliva yang dikembangkan Kalbe Farma.
"Jadi ada varian baru B.1.1.7 dan sudah di invite dan dicoba blast dengan primer (pemeriksa virus) kami, (tes saliva) bisa mendeteksi, jadi RT Lamp bisa mendeteksi virus varian tersebut," ujar Akterono dalam acara Kalbe, Kamis (25/3/2021).
Lewat kesempatan yang sama, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro mengatakan ada 4 hal yang patut diperhatikan untuk menilai kadar berbahaya varian baru virus corona.
"Kalau ngomongin mutasi, kita harus melihat karakter dari mutasi virus. Kita mengetahui kalau ada mutasi virus atau jenis varian baru yang muncul, ada 4 hal yang harus diperhatikan," ujar Prof. Bambang dalam acara peluncuran Tes Saliva Kalbe, Kamis (25/3/2021).
Keempat hal itu di antaranya adalah tingkat penularan lebih cepat, menyebabkan penyakit lebih parah, menganggu kinerja pemeriksaan dengan Polymerase Chain Reaction (PCR), dan mengganggu proses pengembangan kinerja vaksin yang sudah disuntikkan.
Keempat inilah yang menjadi tolak ukur, sehingga pemerintah dan para ilmuwan harus bekerja cepat meneliti varian virus yang sudah menginfeksi 125 juta penduduk dunia ini.
"Kalau kita melihat ambil contoh B117, yang muncul dari Inggris yang menularan lebih cepat, kemudian tidak menimbulkan keparahan, sama dengan Covid-19 lainnya, dan ketiga dia tidak menganggu kinerja dari vaksin," jelas Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) itu.
Baca Juga: Pertama Kali: Varian Baru Virus Corona dengan Mutasi Ganda Ditemukan
"Keempat, ada indikasi B117 bisa menganggu kinerja pemeriksaan PCR," pungkas Prof. Bambang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
Terkini
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!