Suara.com - Kabar meninggalnya Staf Khusus (Stafsus) Gubernur Kepulauan Riau, Birgaldo Sinaga menjadi perhatian publik lantaran meninggal dunia usia terpapar virus corona penyebab sakit Covid-19.
Sebelum menghembuskan napas terakhirnya, Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Riau, Mochammad Bisri mengatakan jika sebelumnya Birgaldo memiliki riwayat penyerta atau komorbid.
"Ya karena beliau ada komorbid, kondisinya terus menurun," terang Bisri di Tanjungpinang, Sabtu (15/5/2021).
Lantas mengapa penyakit komorbid bisa memperparah kondisi seseorang yang terinfeksi Covid-19?
Mengutip Science Daily, Sabtu menurut penelitian terbaru University East Anglia dan Norfolk and Norwich University Hospital (NNUH), penyakit komorbid seperti jantung, penyakit pernapasan, ginjal dan kanker meningkatkan risiko kematian akibat Covid-19.
Dalam penelitian ini menunjukkan risiko harus dirawat di RS dan kematian pasien dengan penyakit komorbid jauh lebih tinggi dibanding mereka yang tidak memiliki penyakit komorbid.
Dalam penelitian yang diterbitkan pada 31 Maret 2021 ini, tim peneliti meninjau 52 penelitian terpisah yang melibatkan lebih dari 100.000 pasien yang mengalami keadaan kritis, khususnya harus menggunakan alat bantu pernapasan atau ventilator, dan pasien yang mengalami kematian.
Bahkan penelitian serupa juga sempat dilakukan Peneliti Satgas Penanganan Covid-19 yang menunjukkan penyakit ginjal memiliki risiko kematian 13,7 kali lebih besar dibandingkan pasien yang tidak memiliki penyakit ginjal.
Pada komorbid penyakit jantung, memiliki risiko 9 kali lebih besar dibandingkan yang tidak memiliki penyakit jantung.
Baca Juga: Ancaman Virus Corona, Satgas Covid-19 Diminta Tegas Tutup Tempat Wisata
Penyakit diabetes mellitus memiliki risiko kematian 8,3 kali lebih besar, hipertensi 6 kaki lebih besar dan penyakit imun memiliki risiko 6 kali lebih besar dibandingkan yang tidak memilikinya.
"Semakin banyak riwayat komorbid, mereka yang memiliki penyakit komorbid lebih dari satu, berisiko 6,5 kali lipat lebih tinggi untuk meninggal saat terinfeksi Covid-19," terang Jubir Satgas Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito, mengutip Covid19.go.id.
Pada pasien yang memiliki 2 penyakit komorbid, berisiko 15 kali lipat lebih tinggi untuk meninggal saat terinfeksi Covid-19 dibandingkan yang tidak memiliki kondisi komorbid.
Lalu yang memiliki lebih atau sama dengan 3 penyakit komorbid berisiko 29 kali lipat lebih tinggi meninggal saat terinfeksi Covid-19.
"Meskipun kita tahu penularan Covid-19 tidak mengenal batasan, temuan ini menunjukkan secara detail golongan mana saja yang perlu mendapat perhatian lebih dan diprioritaskan perlindungannya," jelas Prof.Wiku.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat
-
Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan
-
Dukung Ibu Bekerja, Layanan Pengasuhan Modern Hadir dengan Sentuhan Teknologi
-
Mengenalkan Logika Sejak Dini: Saat Anak Belajar Cara Berpikir ala Komputer
-
Cuaca Panas Ekstrem Melanda, Begini Cara Aman Jaga Tubuh Tetap Terhidrasi
-
Stop Cemas Anak Nonton Gadget! Tayangan Ini Hadir Jadi Jembatan Nilai Positif di Era Digital
-
Rahasia Seragam Medis Masa Depan Terungkap: Kolaborasi yang Mengubah Industri Tekstil Kesehatan!
-
Melihat dengan Gaya, Ini Cara Baru Menikmati Penglihatan yang Sehat
-
Banyak Perempuan Takut Skrining Kanker Payudara, Cek Kesehatan Gratis Nggak Ngaruh?