Suara.com - Sejumlah negara di dunia memutuskan untuk menunda pemberian vaksin Covid-19 dosis kedua, karena dianggap bisa memberikan perlindungan dini kepada lebih banyak orang.
Jarak antara pemberian dosis vaksin Covid-19 pertama dan kedua memang belum ada uji klinisnya. Namun beberapa ilmuwan menganggap penundaan dosis kedua ini masuk akal mengingat adanya beberapa varian corona yang sangat mudah menular.
Adapun rekomendasi jarak pemberian dosis pertama dan kedua cukup bervariasi, yakni antara 21 hari hingga 12 minggu.
"Anda akan menyelamatkan jauh lebih banyak nyawa, karena dosis kedua itu diberikan kepada lebih dari puluhan ribu orang yang sama sekali belum mendapat suntikan, membuat mereka bisa terlindungi yang tadinya nol (tidak sama sekali) hingga 85 persen terlindungi," ujar Dr. Robert Wacher, Ilmuwan Departemen Kedokteran, Universitas California mengutip The Straits Times, Selasa (18/5/2021).
Sedangkan apabila dosis kedua diberikan kepada orang yang sudah mendapatkan dosis pertama, hanya akan meningkatkan perlindungan dari 85 persen menjadi 95 persen.
Uniknya, ternyata sejak Januari 2021 lalu Inggris sudah mengambil langkah yang awalnya dianggap tidak biasa itu, yaitu menunda 12 minggu pemberian dosis kedua, setelah dosis pertama diberikan.
Lantas, Inggris pun memprioritaskan pemberian dosis pertama kepada sebanyak mungkin orang. Vaksin yang diberikan pun beragam, dari Pfizer, Moderna, hingga AstraZeneca.
Langkah itu diambil Inggris, setelah terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Inggris pada Desember 2020 yang diduga diakibatkan varian corona baru B117.
Tidak hanya itu, Denmark pun akhirnya mengikuti jejak Inggris, negara itu setuju untuk menunda pemberian vaksin dosis kedua selama 6 minggu setelah pemberian dosis pertama vaksin Pfizer dan Moderna.
Baca Juga: WHO: Petugas Kesehatan di Wilayah Konflik Palestina Israel Harus Dilindungi
Norwegia juga akhirnya menyusul ambil kebijakan menunda vaksin dosis kedua selama 12 minggu, setelah dosis pertama vaksin Pfizer dan Moderna diberikan untuk usia dewasa di bawah 65 tahun.
Selanjutnya Prancis, menunda suntikan kedua dari 4 minggu menjadi 6 minggu. Kemudian Amerika Serikat menunda selama 42 hari, dan Kanada menunda dosis kedua selama 2 hingga 4 bulan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
Terkini
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!