Suara.com - Sebanyak 1.800 orang pelaku Usaha Mikro Kecil (UKM) dan pelayan toko di pusat perbelanjaan ditargetkan menerima vaksinasi Covid-19 menggunakan vaksin AstraZeneca di Ciputra Mal Jakarta, periode 24, 25, dan 27 Mei 2021.
Tidak seperti yang ditakutkan banyak orang terkait vaksin AstraZeneca, General Manager Mal Ciputra Jakarta, Ferry Irianto, mengungkap tidak ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang berarti saat proses vaksinasi.
Ia hanya mendapatkan laporan satu orang yang mengalami mual usai vaksinasi saat periode observasi selama 30 menit. Observasi adalah kegiatan memantau gejala atau efek samping setelah disuntik vaksin selama 30 menit.
"Dari yang tervaksinasi di hari pertama (24 Mei), mendekati 500 orang yang divaksinasi, hanya satu orang yang mengalami KIPI mual," ujar Ferry ditemui suara.com di Ciputra Mal Jakarta, beberapa waktu lalu.
Satu orang yang mengalami mual ini, kata Ferry, langsung mendapat penanganan petugas medis, berkonsultasi dengan dokter dan diberikan obat.
Selanjutnya orang tersebut diminta untuk menghubungi fasilitas kesehatan terdekat, atau menghubungi nomor yang diberikan saat vaksinasi apabila mendapatkan keluhan lain.
Sayang Ferry tidak bisa memberi informasi lebih lanjut terkait usia dan jenis kelamin yang mengalami KIPI mual itu, tapi ia bisa memastikan orang tersebut masuk kategori usia produktif.
"Dia usia produktif, saat skrining aman, dan belum dapat informasi lebih lanjut, mudah-mudahan aman," terang Ferry.
Ferry yang juga menjabat sebagai Kepala Tim Vaksinasi Ciputra Mal Jakarta mengatakan, prosedur vaksinasi yang diberlakukan sudah sesuai standar, terbagi dalam 3 tahapan yakni tahap pendaftaran, tahap skrining kesehatan dan vaksinasi, dan tahap observasi selama 30 menit sebelum mendapatkan sertifikat vaksin.
Baca Juga: Komnas KIPI Tegaskan Tidak Ada Kasus Kematian Akibat Vaksinasi Covid-19
"Penerima vaksin akan ditanya oleh nakes (tenaga kesehatan), kalau mereka ada komorbid (penyakit bawaan), peserta konsultasikanlah, jujur kepada nakes sehingga nakes bisa menyarankan atau menerima atau menolak penerima vaksin tersebut," jelas Ferry.
Ke depannya, apabila ada KIPI yang berarti dari proses vaksinasi dengan vaksin AstraZeneca muncul, Ferry menyerahkan keputusan seutuhnya kepada Dinas Kesehatan DKI Jakarta sebagai penanggungjawab.
"Kami ikuti arahan dinas kesehatan, kami sebagai pelaksana, dari dinas kesehatan yang memutuskan bagaimana, apakah proses sentra ini tetap lanjut atau tidak," pungkas Ferry.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental