Suara.com - Kualitas udara memiliki pengaruh terhadap penyebaran virus. Hal ini menyusul pernyataan resmi World Health Organisation (WHO) bahwa virus corona penyebab Covid-19 mampu menyebar melalui udara.
Virus ini sendiri merupakan varian yang lebih menular dan sangat berbahaya. Pasalnya virus ini bisa menyebar sebagai aerosol, dan di dalam ruangan ada beberapa faktor yang bisa berdampak kepada risikonya, yaitu suhu udara, kelembaban, dan PM2.5 (Particulate Matter 2.5).
“Beberapa minggu lalu, World Health Organisation secara resmi announced bahwa Covid-19 adalah virus yang menyebar lewat udara. Sekarang dengan varian yang lebih menular, kewaspadaan kami untuk keluarga kami jauh lebih tinggi,” ujar CEO Aria, Nathan Roestandy, berdasarkan siaran pers yang Suara.com terima.
Melihat pesatnya mutasi dari virus Covid-19, perusahaan startup teknologi yang berfokus terhadap kualitas udara Aria memperkenalkan Indeks Risiko Virus yang menjadi inovasi baru di mana AirTest, alat pemantau kualitas udara dalam ruangan, bisa mengidentifikasi apakah kondisi dalam ruangan kita meningkatkan kelangsungan hidup dan penyebaran virus.
Nathan mengungkapkan bahwa suhu udara yang dingin juga mampu memperpanjang kelangsungan hidup virus dan kelembaban yang terlalu kering bisa membuat droplet menjadi lebih ringan dan mengapung di udara lebih lama. Menurutnya, dengan menggunakan Airtest, maka udara akan mampu dinetralisir di kondisi yang baik untuk tubuh manusia.
Lebih lanjut, Nathan melihat dengan adanya inovasi ini maka semua orang bisa dengan mudah memantau kondisi udara yang dihirupnya setiap hari dan mampu mendeteksi jika terjadi penurunan kualitas udara.
“Dengan inovasi Aria AirTest ini, masyarakat yang memiliki perangkat bisa secara real-time memantau kondisi suhu udara, kelembapan, dan PM2.5 mereka. Device ini terintegrasi dengan aplikasi Nafas, di mana semua data langsung kelihatan dan dapat rekomendasi untuk memperbaiki kondisi udara sewaktu tidak optimal," terangnya.
Ia menjelaskan, bahwa device Aria terhubung dengan aplikasi Nafas dan membuat ekosistem pertama di Indonesia di mana data kualitas udara outdoor (luar ruangan) dan data kualitas udara indoor (dalam ruangan) terdapat di satu tempat untuk bisa lebih efektif menjaga kesehatan pribadi.
Guna memaksimalkan hasil dari aplikasi ini, tim dari Aria mereferensikan penelitian dari ahli kualitas udara dan epidemiologi dunia dalam pembuatan Indeks Resiko Virus. Aria AirTest sendiri adalah alat pemantau udara dalam ruangan yang tersedia di Official Store Aria seperti misalnya di Tokopedia.
Baca Juga: Covid-19 Termasuk Virus Musiman, Penyebarannya Menurun Saat Musim Panas
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?