Suara.com - Sebuah penelitian menunjukkan bahwa olahraga tai chi mungkin efektif untuk melangsingkan bagian tengah tubuh orang berusia 50 tahun ke atas.
Penelitian ini melibatkan 380 orang di Hong Kong yang berpartisipasi dalam program tai chi selama 12 minggu, program olahraga teratur, atau tanpa intervensi.
Melansir dari Everyday Health, dibandingkan dengan mereka yang tidak berpartisipasi dalam suatu kegiatan, orang-orang dalam program latihan tai chi memiliki lingkar pinggang yang lebi kecil dalam waktu tiga bulan.
Studi ini yang diterbitkan pada bulan Mei di Annals of Internal Medicine.
"Studi kami menunjukkan bahwa tai chi dapat menjadi alternatif yang efektif dalam pengelolaan obesitas sentral," kata penulis utama studi, Parco Siu, PhD, seorang profesor dan kepala divisi kinesiologi di Universitas Hong Kong.
Obesitas sentral (distribusi lemak yang tinggi di sekitar bagian tengah tubuh dan perut) membawa risiko kesehatan bahkan di antara orang-orang dengan berat badan normal.
Hal ini terutama berlaku untuk perempuan setelah menopause yang memiliki tingkat kematian lebih tinggi dari penyakit jantung, kanker, dan penyebab lainnya.
Untuk studi baru, para peneliti memulai dengan sekelompok 543 peserta berkebangsaan China, setidaknya berusia 50 tahun dan mengalami obesitas sentral.
Sebagian besar dari mereka kelebihan berat badan atau obesitas dan tidak memiliki rutinitas olahraga yang teratur.
Baca Juga: Keren, Ada Game yang Akan Membuatmu Makan Lebih Sedikit dan Bantu Turunkan Berat Badan
Para peneliti secara acak menugaskan para peserta untuk bergabung selama tiga jam seminggu, sesi tai chi yang dipimpin instruktur atau kelas latihan olahraga konvensional selama 12 minggu.
Baik kelas latihan tai chi maupun olahraga konvensional membantu orang-orang untuk melangsingkan pinggang mereka.
Setelah 12 minggu, orang-orang dalam kelompok tai chi mengurangi lingkar pinggang mereka rata-rata 1,8 sentimeter (0,7 inci) lebih banyak daripada kelompok kontrol.
“Ini adalah kabar baik bagi orang dewasa paruh baya dan lebih tua yang memiliki obesitas sentral dan menolak olahraga konvensional karena preferensi atau mobilitas terbatas,” kata Dr. Siu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Tips Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Menstruasi untuk Remaja Sehat dan Percaya Diri
-
Lagi Stres Kok Jadi Makan Berlebihan? Ini Penjelasan Psikolog Klinis
-
Otak Ternyata Bisa Meniru Emosi Orang, Hati-hati Anxiety Bisa Menular
-
National Hospital Surabaya Buktikan Masa Depan Medis Ada di Tangan AI!
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat