Suara.com - Ketika seseorang dinyatakan positif Covid-19 lewat metode polymerase chain reaction atau tes swab PCR, hal lain yang menjadi sorotan adalah CT Value atau nilai Cycle Threshold.
Angka CT value dalam tes PCR disebut cerminan tingkat keparahan virus SARS CoV 2 penyebab sakit Covid-19 terhadap tubuh seseorang.
Lantas, sebenarnya apa itu CT value? Bagaimana cara menghitung dan fungsi CT value?
Mengutip The Indian Express, CT value adalah nilai yang muncul saat tes PCR, tes yang dianggap sebagai golden standar dalam diagnosis Covid-19, sehingga hasilnya sudah pasti valid.
Nah, CT value ini menunjukan seberapa banyak jumlah virus yang masuk ke tubuh yang terdeteksi lewat tes PCR. Sehingga semakin rendah nilai CT value maka semakin tinggi jumlah virus yang terdeteksi.
Sebaliknya semakin tinggi nilai CT value semakin tinggi pula jumlah virus yang menginfeksi tubuh seseorang. Itulah mengapa angka pada CT value berbanding terbalik dengan jumlah virus dalam tubuh.
Memperhatikan CT value sangatlah penting, karena pasien akan didiagnosis positif Covid-19 apabila CT value-nya di bawah 35.
Selanjutnya apabila angka CT value berada di kisaran 25 hingga 34 maka tidak akan dianggap positif alias negatif Covid-19.
Menurut beberapa pakar, nilai CT juga kerap menjadi tolok ukur potensi seseorang menularkan Covid-19 kepada orang lain.
Baca Juga: Pemerintah Patok HET Obat selama Pandemi, Fadli Zon: Harga PCR dan Swab Antigen Juga
"Jika ada lebih banyak virus di tenggorokan dan hidung saya, saya akan menularkannya sangat mudah," terang Direktur Trivedi School of Biosciences Ashoka University. Dr. Jameel.
Hasil CT Value Tinggi Tanda Sembuh dari Covid-19, Mitos atau Fakta?
Lalu, benarkah jika swab tes PCR memiliki CT value tinggi, tandanya sembuh dari Covid-19?
Dokter spesialis penyakit dalam dr. Andi Khimeini Takdir Sp.PD., mengatakan tidak segampang itu menyatakan seseorang sembuh dari Covid-19.
Ada banyak faktor yang akan menentukan seseorang dinyatakan sembuh dari infeksi Covid-19.
"Para dokter tidak hanya mengevaluasi sembuh dan sakitnya seseorang dari hasil laboratorium saja. Jadi kita perlu melihat bagaimana performance, tampilan dari pasien. Kalau dari pasien menyatakan sudah semakin bugar, tadinya yang lemas sudah fit lagi itu adalah salah satu parameter kesembuhan," jelas dokter Andi dalam dialog virtual bersama Satgas Covid-19, Selasa (29/6/2021).
Berita Terkait
-
Dharma Pongrekun: Mengapa Tes PCR Harus Dicolok-colok ke Hidung?
-
Sukseskan G20, Bumame Siapkan Laboratorium Swab PCR bagi Para Delegasi
-
Syarat Naik Pesawat Terbaru 2022 PPDN, Apakah Masih Wajib Tes PCR?
-
Aturan Naik Pesawat Terbaru Mulai Hari Ini, Bebas Antigen dan Tes PCR!
-
Suspek Cacar Monyet di Jateng Dites PCR, Bagaimana Cara Pemeriksaannya?
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan