Suara.com - Transplantasi tinja alias transplantasi kotoran manusia menjadi salah satu pengobatan yang disebut-sebut ampuh menangani Covid-19. Benarkah demikian?
Wacana ini menguak usai adanya laporan penelitian dua orang pasien Polandia yang diduga berhasil membaik dari perburukan gejala Covid-19 yang parah setelah menjalani transplantasi tinja.
Mengutip Live Science, Selasa (20/7/2021) laporan tersebut menunjukkan dua pasien yang mengalami infeksi bakteri diberi terapi transplantasi tinja sebagai pengobatan.
Di saat bersamaan dua pasien tersebut dinyatakan positif Covid-19, tapi tidak ada satupun yang bergejala berat meskipun keduanya memiliki komorbid berat.
Lantas peneliti menduga, jika kondisi kedua pasien tersebut membaik berkait transplantasi tinja yang dilakukan dan mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, yang akhirnya berhasil mencegah keduanya mengalami gejala parah.
Prosedur planslantasi tinja yang dilakukan disebut dengan fecal microbiota transplantation (FMT), yaitu tinja dari orang sehat dimasukan dalam usus pasien dengan infeksi bakteri C. diff atau clostridium difficile.
Hasilnya tinja dari orang sehat yang memiliki bakteri baik akan membantu tubuh melawan patogen seperti bakteri, kuman hingga virus berbahaya yang bisa menyebabkan masalah diare hingga sindrom iritasi usus.
Transplantasi tinja sendiri sudah digunkan untuk membantu meningkatkan efek imunoterapi untuk pasien kanker.
Terapi ini juga bukanlah tindakan pertama yang diberikan pada pasien infeksi bakteri dan Covid-19, tapi sayangnya peneliti masih belum mengetahui apakan transplantasi tinja ini bisa mengobati atau benar-benar bisa mengurang tingkat keparahan Covid-19.
Baca Juga: Minta Bansos dan Obat Isoman Tepat Sasaran, Luhut: Jangan Sampai Ada yang Terlewat
Berita Terkait
-
Teror Pelemparan Kotoran Manusia di Pasar Asemka, Pedagang Resah Pelaku Belum Tertangkap
-
Apes! Niat Mau Latihan Maraton, Raffi Ahmad dan Fadil Jaidi Malah Injak Kotoran Manusia di New York
-
Sakit Hati Pergoki Bunga Selingkuh, EP Seniman Tato Aniaya dan Lumuri Wajah Kekasih dengan Tinja
-
Pertama di Dunia, FDA Izinkan Pengobatan Pakai Tinja Manusia untuk Cegah Kematian Penyakit Ini!
-
Daur Ulang Kotoran Manusia: Mengapa Lebih Bermanfaat Dibanding Membuangnya?
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
Terkini
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi