Suara.com - Dua penelitian yang dipresentasikan pada Konferensi Internasional Asosiasi Alzheimer (AAIC) 2021 di Denver menunjukkan bahwa virus corona Covid-19 bisa menyebabkan gangguan kognitif di masa depan.
Selain itu, pasien virus corona Covid-19 juga masih merasa beberapa gejala virus corona Covid-19 setelah pulih dari infeksi yang bisa dikaitkan dengan penurunan kognitif.
Satu studi menemukan hubungan antara hilangnya indra penciuman terus-menerus setelah pulih dari virus corona Covid-19 dan penurunan kognitif.
Tapi, studi lain juga menemukan bahwa orang yang mengalami masalah kesehatan fisik dan pernapasan karena virus corona Covid-19, lebih berisiko mengembangkan masalag kognitif sesudahnya.
"Penting untuk mempelajari dugaan bahwa infeksi virus corona Covid-19 berpotensi berdampak pada kesehatan otak dalam beberapa cara," kata Rebecca Edelmayer, PhD, direktur senior untuk Alzheimer's Association. di Chicago dikutip dari Everyday Health.
Menurut Rebecca, masih ada banyak sebab akibat mengenai hal tersebut yang masih perlu diselidiki, termasuk kondisi ini efek langsung atau tidak langsung dari virus corona Covid-19.
"Tapi, kami mulai melihat data menunjukkan bahwa orang mungkin mengalami gangguan jangka panajng, yang merupakan dampak pada infeksi Covid-19," jelasnya.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kehilangan indra penciuman dikaitkan dengan gangguan kognitif yang terus-menerus di antara pasien yang pulih dari virus corona Covid-19. Sedangkan, orang yang kehilangan indra penciuman parah lebih cenderung mengalami gangguan kognitif parah.
Cara melindungi kesehatan otak dari virus corona Covid-19
Baca Juga: Cegah Penularan Virus Corona ke Bayi Lewat ASI, Ini Cara Menyusui yang Aman
Rebecca Edelmayer telah menyarankan semua orang yang khawatir mengalami masalah ingatan, kemampuan kognitif atau kesehatan umum lain setelah pulih dari virus corona Covid-19 harus menemui dokter.
Dr. Vavougios dan Rebecca Edelmayer pun sepakat bahwa masih banyak yang harus dipelajari tentang efek jangka panjang virus corona Covid-19 pada otak dan tubuh. Ketika para peneliti bekerja untuk memahami hal ini, Edelmayer menyarankan untuk mengambil tindakan pencegahan terhadap virus corona Covid-19.
"Saya pikir pesan yang paling tepat untuk semua orang adalah harus berusaha lebih keras menghindari infeksi virus corona Covid-19. Karena, virus ini penyakit yang bisa dicegah dan kami tahu cara terbaik mencegahnya adalah vaksinasi dan melakukan protokol kesehatan," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial