Suara.com - Sebuah studi klinis baru-baru ini yang dipimpin oleh para peneliti di UT Southwestern Medical Centre, menemukan bahwa obat penurun berat badan yang biasa diresepkan berhasil menargetkan lemak yang dapat membantu menjaga kesehatan jantung. Obat yang dimaksud adalah liraglutide
Temuan penelitian ini diterbitkan dalam jurnal The Lancet Diabetes and Endocrinology.
Melansir dari Healthshot, pada orang dewasa yang kelebihan berat badan atau obesitas dikombinasikan dengan risiko kardiovaskular yang tinggi, konsumsi liraglutide sekali sehari dikombinasikan dengan intervensi gaya hidup secara signifikan menurunkan dua jenis lemak yang telah dikaitkan dengan risiko kesehatan jantung, yakni lemak visceral dan lemak ektopik.
Lemak visceral disimpan di dalam rongga perut di sekitar organ dalam yang penting, seperti hati, pankreas, dan usus.
Sementara lemak ektopik disimpan dalam jaringan yang biasanya mengandung sejumlah kecil lemak, seperti hati, otot rangka, jantung, dan pankreas.
"Studi kami menggunakan teknologi pencitraan terbaru untuk mengevaluasi berbagai komponen lemak dalam tubuh. Temuan utama adalah penurunan signifikan lemak visceral pada pasien tanpa diabetes tetapi yang kelebihan berat badan atau obesitas," kata Parag Joshi, M.D., ahli jantung preventif, Asisten Profesor Kardiologi, dan penulis senior studi tersebut.
"Hasil ini menunjukkan potensi pengobatan liraglutide untuk secara signifikan menurunkan risiko penyakit kronis pada populasi ini," imbuhnya.
Setidaknya 185 peserta penelitian diberi suntikan liraglutide sekali sehari selama 40 minggu pengobatan. Efek relatif liraglutide pada pengurangan lemak dua kali lipat lebih besar di jaringan perut dan enam kali lipat lebih besar di hati daripada yang terlihat pada berat badan secara keseluruhan.
Efek pengobatan konsisten di seluruh kategori ras/etnis dan BMI, dan di antara mereka dengan atau tanpa pradiabetes awal. Liraglutide juga mengurangi glukosa darah puasa dan peradangan pada populasi percobaan ini tanpa diabetes, yang sebagian besar memiliki kadar gula darah normal pada awal.
Baca Juga: Jangan Takut Gemuk, Konsumsi Camilan Berikut Bisa Bantu Turunkan Berat Badan
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan